Sunday, November 14, 2010

Masih Banyak Orang Yang Baik

Di tengah berita-berita Gayus yang kadang menerbitkan rasa "putus asa" tentang  masa depan bangsa ini,  justru aku menemui banyaknya orang baik di sana-sini dalam berbagai tingkatannya.  Mereka mungkin orang-orang biasa yang tidak sekaya dan seterkenal si Gayus. Ada pak becak yang "berjanji" akan lebih mementingkan susu anaknya daripada rokok  bagi dirinya. Bahkan ada seorang tukang taxi yang punya prinsip  bahwa rupiah demi rupiah yang dikumpulkan  untuk membesarkan anak-anaknya haruslah berasal dari rezeki yang halal. Ada juga seorang driver yang dengan tulusnya membagi ilmu untuk selalu mengingat Allah sebagai dzat sebagaimana  tertera dalam nama-nama baiknya dalam setiap helaan napas kita. Belum lagi orangtua yang hidupnya berkecukupan -karena pensiunan pejabat tinggi di sebuah BUMN- yang anak-anaknya sudah sukses semua, namun hidup dalam kesederhaan dan kepasrahan yang sangat tinggi. Ada seorang wanita pekerja keras  di sebuah RS di sebuah kota yang sedang mengembangkan wirausaha dengan memberdayakan wanita lainnya...dan masih banyak lagi orang yang kutemui yang langsung ato tidak memperlihatkan adanya "sesuatu" pada mereka. Mudah-mudahan banyaknya orang baik ini akan makin menjauhkan dari cobaan dan bencana yang akhir-akhir ini mendera bangsa kita.....Amin

Friday, November 12, 2010

Bencana Gayus ditengah bencana WMM

Bencana susul menyusul terjadi di negeri ini. Berturut-turut dalam waktu yang tidak terlalu lama bencana banjir bandang Wasior, diikuti gempa dan tsunami di Mentawai serta meletusnya  Merapi. Korban berjatuhan baik yang  masih hidup dan yang sudah menjadi mayat. Pengungsian menjadi sesuatu yang akrab bagi masyarakat yang terkena...
Namun sibuk dengan natural disaster muncullah bencana karena ulah manusia. Gayus itulah yang merepresentasikannya. Dan karenanya dialah sebagai "pahlawan" pengungkap kebobrokan hukum di negeri ini. Bencana Gayus ditengah bencana WMM sungguh sangat memuakkkan. Rasanya banyak orang menjadi ilfil  dan muak dengan segala carut marut hukum beserta lembaganya. Bayangkan ditengah masih berkutatnya korban bencana dengan kebutuhan nasi bungkus, air bersih, MCK dan segala sesuatu yang menjadi kebutuhan primer namun nun di atas sana Gayus dengan entengnya menggelontorkan duitnya ratusan juta rupiah untuk sesuatu yang "sangat mewah". Kebebasan semunya untuk tetap dapat menikmati semuanya di luar tempat yang seharusnya dia tempati. Sungguh ironis.
Bisa jadi Bencana Gayus mempunyai efek yang lebih dahsyat dari WMM sekalipun. Betapa bangsa ini memperlihatkan keterpurukannya. Dan berapa harga  yang harus dibayar?  Harga diri bangsa ini akan semakin melorot. Akibatnya sangat panjang... rasa acuh tak acuh; tidak peduli ; merasa lelah; tidak bangga mungkin menghinggapi sebagian anak bangsa.  Memang tidak dapat dirupiahkan hal-hal seperti ini. Namun
yang jelas energi  bangsa ini sebagian akan terkuras kepada bencana Gayus. Sementara pengungsi dan korban riil dari WMM juga membutuhkan perhatian yang sangat besar....Gayus ..oh Gayus...

Friday, November 5, 2010

Ilmu dari Sang Merapi

Setiap kejadian adalah ilmu. Dari peristiwa meletusnya gunung Merapi sangat sarat dengan ilmu. Mulai dari kegunungapian dan segala seluk beluk awan panas, abu vulkanik, lava, lahar dingin dan istilah teknis yang akhir-akhir ini mengemuka. Ada mitigasi bencana sebuah upaya untuk mencegah korban jatuh lebih banyak lg. Hal terkait dengan ilmu evakuasi, manajemen pengungsian sampai pada dapur umumnya, fasilitas untuk MCK nya dan lainnya. Pendek kata Sang merapi sudah berhasil " menyatukan " lintas sektor beserta para ahlinya untuk saling bekerja sama dan bersinergi. Tidak kurang ahli dari latar belakang teknik geologi, ahli manajemen bencana, tenaga medis, relawan dengan segala variasi yang melatar belakanginya , ahli komunikasi, sosiolog terutama dalam memotret sosioekonomi masyarakat sekitar merapi. Merapi juga mengajarkan bagaimana solidaritas menjadi sebuah dasar yang kuat bagi terbangunnya sikap masyarakat yang memandang perbedaan menjadi sesuatu yang tidak perlu terlalu ditonjolkan. Namun kesamaan nasib yang menjadikan orang akan bergerak ke arah yang sama. Dan sebenarnya arah yang sama sebagai sebuah bangsa maupun manusia itulah yang seharusnya menjadikan kita harus selalu dapat bekerja sama dengan banyak orang, kelompok maupun pada berbagai situasi dan kondisi....




Comment ·LikeUnlike · Share

Tuesday, November 2, 2010

Belajar Yuk

Setiap tempat adalah sekolah!
Setiap orang adalah guru!
Setiap Buku adalah Ilmu !