Budayakan Rasa malu (Dinkes Kab Gianyar, Bali)

1. Malu datang terlambat/pulang duluan
2. Malu menerima gaji buta
3. Malu melanggar peraturan
4. Malu memberikan pelayanan buruk
5. MALU MEMINTA "IMBALAN"
6. Malu tak Mampu berprestasi
7. Malu menikmati hak orang lain

Tolong Menolong Dalam Kebaikan

Tolong Menolong dalam kebaikan. Sesuatu yang sangat indah. Bagaimana bila dalam kebuntuan ada orang yang menolong adalah sesuatu yang sangat mengejutkan. Tapi begitulah kadang Allah memberi pertolongan juga dari pintu yang tak disangka-sangka. Bagaiamana dalam perjalanan yang tidak ada teman, saudara eh ternyata di seberang kita diperlakukan seperti saudara, teman dekat, sahabat. Bahkan ketemu saudara suami dalam arti yang sebenarnya....Surprised. karenanya maka aku juga merasa bahwa aku juga harus berbuat yang sama. Menerima teman, menjamu sekadarnya, saling bertukar pikiran untuk saling menguatkan..... Dan mudah-mudahan dari sini kita mempunyai wawasan baru untuk sesuatu. Teman-temanku terimakasih atas jalinan persahabatan ini. Semoga menjadi salah satu cara untuk saling mengingatkan.(Ir- temen kuliah, Es temen di asrama, An-temen di asrama; Mo-temen kuliah S2 dll).Oke sukses untuk semuanya. semoga demikian juga aku. Amin. Jangan bosanuntuk selelu bertolong menolong, tentu saja dalam sebuah kebaikan. Semoga.

Menyedihkan : Untuk Sejahtera Harus Nyolong?

Dalam sebuah perjalanan ke daerah, di sampingku ada seorang yang sudah cukup berumur (kurang 3 tahun akan pensiun) dari Direktorat jendral sebuah kementrian di Jakarta, begitu pengakuan beliau. Saat ngobrol-ngobrol tentang pekerjaan sehari-hari maka sampailah kami pada pembicraaan tentang PNS, profesi kami. Namun alangkah kagetnya saat beliau tanpa sungkan mengatakan bila beliau yang akan pensiun sebentar lagi pastilah akan kehilangan banyak. (Pastilah. Namanya pnsiun. ada beberapa yang tidak lagi seperti semula, saat masih aktif. ) Begitu dalam hatiku. Tapi memang yang membuat aku terhenyak adalah bahwa omongannya bila sekelas dia yang pejabat tinggi di kementrian aja akan kesulitan untuk menanggung biaya hidup sehingga dibutuhkan persiapan.Namun persiapannya sungguh sangat tidak wajar. Yaitu nyolong !!! artinya adalah korupsi. Maka, sungguh sangat ironis saat banyak orang kelaparan, tidak bisa berobat dan sekolah. Orang yang sudah semapan Beliau (menurut ceritanya bahkan penghasilan istrinya bisa mencapai 60 -70 juta /bulan.) masih punya pikiran serendah itu ? Bila sekelas beliau yang punya ribuan anak buah di seluruh nusantara masih berpikir tentang perut sendiri saja, maka bagaimanakah pola pikir pegawai yang lain. Alangkah menyedihkannya negeriku. Dipimpin oleh orang-orang demikian. Mudah-mudahan ucapanku yang sekenanya bisa menjadi bahan masukan. Sederhana sesuai proporsinya. Aku sendiri ndak tahu persis apa arti sesungguhnya. Namun aku merasa bahwa aku perlu ngomong supaya tidak dianggap hanya setuju saja dengan ungkapannya. Semoga Allah Swt, berkenan membuka hatinya. Amin.

Banyak hal yang tak terduga. Ternyata aku menemukan seorang kenalan yang ketemu hanya sekitar 5 menit komunikasi aktif di sebuah pelatihan, sangat ramah dan baik padaku. Beliau malah ke hotel menemuiku, kemudian juga diajaknya aku jalan-jalan ke seluruh pelosok kota,berfoto-foto dan mampir ke rumahnya serta makan. Subhanallah, begitu baiknya penghormatan untuk diriku. Terimakasih ya allah. Hanya Allah lah yang bisa membalasnya. Amin. Di sisi lain ada peristiwa yang membuat aku tidak nyaman. Bukan dengan ibu ini. Tapi dengan yang lain. Hamba mohon ya Allah berilah pencerahan pada mereka ya Allah. Amin.

Sebuah perjalanan

Dalam sebuah perjalanan entah jauh atau dekat, banyak hal yang kita temui. Tempat baru, kawan baru, pengalaman dan tentu saja pelajaran baru. Tempat baru adalah tempat yang baru kita kunjungi. banyak hal yang dapat kita petik dari sebuah tempat baru. Ada budaya yang baru kita temui. Bagaimana di Kupang, NTT bila naik angkot harus tahan dengan dentuman musiknya yang sangat keras, memekakkan telinga, yang saat kita tanya kenepa harus pasang musik keras-keras. Katanya kalau ndak begitu orang ndak mau naik. Pernah dengan sengaja saya cari angkot yang tanpa musik keras. Entah kebetulan atau tidak penumpangnya memnag hanya saya dan seorang tua yang sudah bungkuk punggungnya. Sampai saya akhirnya "carter" angkotnya. Tempat baru, banyak hal baru. Di bangka Belitung aku punya pengalaman yang sangat baik juga. berhubungan dengan orang-orang baru yang sangat ramah, mau menerima orang baru dengan tanpa curiga. Demikian juga di Banjarmasin yang orangnya religius. Memang belum banyak yang aku dari banjar ini karena baru beberapa jam saja. Tapi yang jelas, kelihatan akan banyak hal menarik di sini. Semoga akan banyak pelajaran yang dapat kupetik..... Bismillah...hamba memohon mudah-mudahan semuanya lancar dan bisa memebari sesuatu yang positif untuk semuanya. Amin.