Thursday, October 6, 2011

Menolong itu menyenangkan

Dengan wajah berseri-seri dan tersenyum seorang Bapak menceritakan pernah sedikit memberi bantuan pada seorang ibu yang pada awalnya akan "membuang" anak yang tidak dikehendaki. Pada akhirnya si ibu tidak jadi melakukan perbuatan yang konyol tersebut setelah mendapat "pencerahan dan sedikit pertolongan". Dan pada hari itu si ibu mengirimkan SMS dengan menyebut nama si bayi yang mirip2 dengan nama si bapak.
Entah sebagai rasa syukur atau apa, tapi yang jelas,pengalaman itu cukup membawa rasa bagi si Bapak bahwa menolong itu menjadi sesuatu yang menyenangkan.
Cukup menjadi sebuah inspirasi.
Banyak hal yang bisa kita perbuat untuk "MENOLONG" orang lain. sekedar memberi nomor telpon/ hp yang diminta. atau menjawab konsultasi apa2 yang kita bisa. membantu memberi informasi apa-apa yang dapat kita berikan. membantu dengan apa2 yang kita punya. Memilahkan sampah untuk menjadi sampah kering dan basah, sehingga lebih mudah untuk diambil oleh si pemulung. Yah menolong/ berbuat baik memang sangat menyenangkan karena hati menjadi tenang dan bahagia. Betul juga tagline yang diambil oleh lembaga BAZIZ.

Tuesday, October 4, 2011

Tidak ada yang tidak bisa dikomunikasikan!

Menjadi saksi dalam sebuah perseteruan memang tidaklah menyenangkan. Apalagi dengan posisi yang tidak menguntungkan . Dari sisi A dianggap pro B. Dan bisa jadi dari sisi B, dianggap orangnya A. Waduuh. Belum lagi dari pandangan orang2 sekitar lainnya. Dibutuhkan sebuah kearifan dalam menyikapinya. Supaya kehadiran kita akan tidak menambah ruwetnya masalah.
Bagiku ini adalah pengalaman pertama dalam menjalin hubungan dengan sesama. Apalagi ini adalah 2 orang yang sama2 harus ku hormati dan kuikuti. Hmm...
Lama suasana pertemuan siang itu kurang cair. Aku yang kadung tegang, juga berusaha tampil biasa2 saja dalam sebuah rapat yang mengeset kedatangan mereka berdua, ternyata tetap tidak bisa menutupi kegalauan hatiku. Beberapa kali aku keluar masuk ruangan sekedar menenangkan diri.
Setelah rapat mulai, barulah suasana agak cair. Aku singgung pernyataan si B yang kemarin hadir rapat tanpa yang lain. Memang sesuatu yang mendasar. A menanggapi. Terjadilah adu argumentasi. Tampak si B bertahan pada pendapatnya, dan si A datang menyampaikan bukti-bukti menurutnya.Sampai pada titik ini, keduanya tetap bertahan keras pada pendirian masing2.
Aku ikut urun rembug. Juga temanku. Suasana mulai agak cair. Karena sebenarnya ternyata ada beberapa titik temu yang sama dalam hal ini. Mulai dari beberapa persamaan kemudian mulai membicarakan inti permsalahan yang sebenarnya. Seru tapi dengan kedewasaan mereka berdua menyebabkan pertarungan yang punya nuansa akademis ini bisa menjadi sebuah jembatan komunikasi dalam menghadapi 2 persepsi yang berbeda tentang sebuah hal. Syukurlah aku harus berada di antara mereka. Aku yang awalnya dianggap menjadi sebuah pemicu menjadi sungguh bersyukur. Karena hikmahnya sangat luar biasa sekali. Banyak hal bisa menjadi lebih baik, karenanya. Apalagi bila keduanya bersatu sangatlah luar biasa dampaknya. Tampaknya segala sesuatu tidak ada yang tidak bisa dibicarakan dan dikomunikasikan.