Tuesday, July 31, 2012

korupsi...oh korupsi


Moment bulan puasa sungguh luar biasa...setiap hari ada diskusi menarik di TV maupun tempat lain. Yang paling gampang diikuti adalah yang dari TV.  Kemarin ada diskusi menarik tentang jihad melawan korupsi. menurut seorang ustadz - kita sedang berperang dengan korupsi  masih dalam taraf kata2. Belum sesuainya antara kata dan perbuatan kita. Ini memang gap yang paling besar dalam hal ini.. ..Seorang mantan ketua MK maka ada  2 cara efektif pembrantasan korupsi :
1. Secara struktural : yaitu dengan pemimpin dan kepemimpinan serta dengan menegakkan aturan
2. Secara kultural : Yaitu dengan pendidikan agama dll
Bila ada anak buah yang korupsi maka semestinya atasannya ikut bertanggungjawab. Walaupun atasannya bersih tetapi minimal kepemimpinannya harus dieavaluasi. Bila eselon v korupsi maka eselon iv diatasnya harus ikut bertanggung jawab. demikian seterusnya. Jadi bila korupsi dilakukan secara massal dan berjamaah di semua lini, mulai staf biasa sampai dengan pejabat eselon, siapakah yang paling salah dalam hal ini? Kalo melihat analogi pak Jimly, waduh, berarti pula bahwa pucuk pimpinan tertinggi menjadi tertuduh utama. Dan jika bangsa ini semua sudah secara sistemik korupsinya maka siapakah yang salah ?

Ya saya menyitir ini sebagai peringatan untuk diri saya sendiri dan keluaraga. Walaupun berat, kita harus mulai dari diri sendiri...sekarang !

Wednesday, July 25, 2012

Tidak Ada yang Tidak Bisa

adalah Sebuah buku tentang tokoh perbankan nasional yang ditulis oleh Dahlan Iskan sang menteri BUMN. Sungguh sebuah pengayaan jiwa yang sangat luar biasa untuk membacanya. Bagaimana manusia digambarkan dengan hampir sempurna jatuh bangunnya, sehat-sakitnya serta bahagia dan sengsaranya. Sebuah perpaduan yang memang menjadi sunatullahnya untuk datang silih berganti. namun ada hal-hal yang memang di"pilih" oleh akal sehat kita sendiri. adalah hidayah. Ya untuk mencari dan mencapai cahaya, kadang membutuhkan pencarian yang  sangat lama dan berliku..hanya orang yang hanif lah yang dapat meraihnya.  Semoga kita semua termasuk di dalamnya...

Friday, July 20, 2012

Untuk Bertahan pun Butuh Kekuatan

Ibarat bermain bola maka ada strateginya. Menyerang atau bertahan.  Sedangkan, Pertahanan yang terbaik adalah dengan menyerang. Begitulh kata para pakar si kulit bundar. Ternyata dalam kehidupan sehari-hari juga demikian. Banyak pilihan mau ke kanan atau kiri. Mau pilih A atau Z. Hitam atau putih. Tentu saja semua dengan gradasi yang sangat banyak. Tinggal kecenderungannya  mau kemana? Begitulah...
Dalam sebuah pilihan tentu akan muncul semua konsekuensi, yang tentu saja harus disadari sepenuhnya. Banyak hal yang enak di awal tapi jelek di akhir. Banyak hal yang tidak enak di awal dan baru terasa enak di akhir. Jarang yang enak pada semua  tahapan. Kalaupun  ada itupun sangat sedikit dan sangat istimewa. Tapi untuk sesuatu yang indah pada akhirnya memang diperlukan perjuangan yang tidak ringan. banyak sudah contohnya. Beberapa negara menunjukkan, Untuk sebuah peradaban gemilang diperlukan perjuangan yang tidak putus-putusnya mulai merebut kemerdekaan melepas penjajahan sampai  dengan mengisi kemerdekaan itu sendiri. Untuk sebuah kemajuan ilmu pengetahuan maka dibtuhkan penelitian yang konsisten. Intinya Untuk sebuah keberhasilan dibutuhkan DUIT (doa, usaha, ikhtiar dan tawakal). Ya untuk meraih "sesuatu" layak bila ada pengorbanan. Untuk maju ke depan dibutuhkan tenaga yang cukup untuk mengayunkan kaki ke depan, untuk membawa beban di punggung.
Namun ada kalanya untuk bertahan, tidak maju selangkahpun butuh tenaga dan upaya yang cukup besar.
Dalam sebuah tempat kerja memilih jalan  berbeda ibarat melawan arus besar. Sehingga untuk bertahan pun ternyata membutuhkan kekuatan yang sama besarnya, untuk tidak terbawa arus deras itu. Bagaimana bertahan yang efektif? menurut pakar bola adalah dengan menyerang. Butuh kekuatan yang berlipat2 dan strategi yang tepat. Tentu saja tidak akan mungkin menyerang sendirian, tanpa dukungan tim. Jadi pilihannya, bila kita sendirian atau banyak tapi tidak kompak, maka yang terbaik adalah bertahan dalam arti yang sebenarnya. Namun untuk bertahan pun butuh  tenaga....

Wednesday, July 4, 2012

Arsip

Saat aku kerja bakti sendiri membongkar arsip dan kertas lama maka terlihatlah sebagian sudah dimakan tikus. Sudah menjadi kertas dengan potongan kecil2 sudah tidak terlihat lagi seperti apa aslinya. Tintanya sudah kabur. Sudah tidak jelas apa tulisan yang ada di dalamnya... Aku berpikir bahwa dulu kertas itu berisi dokumen dan catatan penting. Seperti hasil pelatihan, seminar, buku harian, dsb Jadi apa yang tersisa dari sebuah arsip ? informasi pun bisa hilang dimakan waktu. Secara fisik arsip tadi sudah tidak mempunyai perannya lagi. Sehingga memang pada akhirnya tidak ada yang tersisa lagi dari apa-apa fisik yang pernah ada di dunia. So, yang kita harapkan bahwa dulu barang itu sudah pernah bermanfaat dan menghasilkan tabungan pahala. Hanya itu yang diharapkan. Mungkin akan sama juga dengan badan kita sekian waktu yang akan datang. habis dimakan cacing tanah. sehingga apa sisanya ? Secara fisik tidak ada. Tetapi jelas tidak akan pernah hilang ataupun terhapus dari seseorang apa-apa yang sudah pernah dikerjakan. Mungkin menghasilkan tabungan amal atau bahkan dosa. Track record serta record di sisi Allah saja.Ya itulah yang akan abadi sepanjang masa.