Sunday, March 10, 2013

kaizen


KAIZEN
Istilah jepang untuk improvement  atau change for the better .   Kombinasi antar mengambil yang baik dan membuang yang buruk.  Perilaku yang sungguh sangat luar biasa.  Karena  dalam perilaku itu patokannya adalah sebuah perubahan positif. Yang tentu saja hanya orang  yang berjiwa besar saja yang sanggup untuk melakukan. Pada orang dengan tipe seperti ini maka siapapun yang berkata tidak terlalu penting. Yang terpenting adalah isinya. Ya kaizen menurutku  tidak hanya bisa ditafsirkan untuk sesuatu yang kelihatan secara fisik (tangible) tetapi juga untuk sesuatu sharing pemikiran, informasi bahkan  sebuah value. Ya universal value. ....
Sebaliknya banyak orang dengan jiwa yang kerdil akan merasa gengsi/ tidak level  bila harus mengikuti kebenaran perkataan seorang   yang posisinya sangat jauh di bawahnya. Bahkan untuk sekedar diskusi  pun seringkali sudah tidak memungkinkan. Sehingga kebenaran  seringkali hanya ditafsirkan sebagai sesuatu yang harus top down.   Atas nama gengsi maka seringkali  menutupi hal-hal indah tersebut dengan permainan kata-kata  yang memang jauh lebih wah dan hebat daripada orang-orang yang secara struktural posisinya ada di bawah.  Dengan memakai bahasa  dan istilah yang sulit dipahami  menyatakan  hanya pendapat  dia sajalah yang paling benar dan sempurna.
Bagi yang pro dengan kaizen  tidak semua   yang muncul dari  bawah/ kalangan yang dianggap tidak beruntung itu salah, keliru dan tidak sempurna. Bahkan sering dalam banyak hal, orang yang posisinya sangat tinggi   seringkali  “kalah”jauh dalam hal pemaknaan hidup, penghayatan nilai-nilai  dibanding  teman-teman yang kita anggap seringkali tidak beruntung dalam hal tertentu.  Dari merekalah justru  sering munculnya kebersihan niat dan ketulusan dalam bertindak. Tanpa pretensi.  Sesuatu yang  sudah sangat langka dalam situasi sekarang....
Bagi orang yang pro kaizen  diskusi, brainstorming adalah pintu untuk mendapatkan  yang terbaik.  Dengan membuka pintu diskusi maka berarti  semua sisi sudah dipertimbangkan plus minusnya.  Walau Keputusan kadangkala  memang tidak sesuai  dengan  arus utama yang ada,  tetapi pertimbangan yang masuk dalam diskusi  yang egaliter menjadikan keputusan yang diambil  sudah  penuh pertimbangan. Tentu tetap jauh lebih baik  daripada keputusan sepihak yang cenderung mengabaikan  masukan dan kritik.  Pengecualian tentu saja dalam hal ini. Khususnya dalam hal emergensi.