Sebuah catatan perjalanan hidup baik pengalaman, renungan, butiran hikmah, secercah ilmu pengetahuan, dan informasi dll. Mudah-mudahan menjadi sebuah catatan yang punya manfaat dalam menyebarkan kebaikan serta sebuah keyakinan akan pentingnya mengikat makna untuk menjadi sebuah warisan berharga dan akhirnya berharap semoga bisa juga menjadi salah satu bekal menuju surga.
Wednesday, October 27, 2010
Ketika bencana itu hadir..
Saat terjadi Gempa bumi, tsunami, angin puting beliung dan letusan gunung merapi menebarkan ancaman bagi sebagian penduduk negeri ini, maka tiada lain kita hanya bisa berusaha untuk menyelamatkan diri, dan kemudian berdoa dan pasrah....Semua terjadi di luar kendalii manusia. Kita menjadi sangat kecil, tidak berarti apa-apa. Bagi anak jaman sekarang tayangan berita bencana yang susul menyusul ternyata mempunyai makna yang sangat dalam. Tayangan langsung bencana merapi maupun rekaman tsunami kelihatannya sangat membekas di hati anak yang masih bersih tersebut. Jika hujan turun dengan deras saja anakku akan datang dan merengek meminta aku, ayahnya atau kakaknya untuk mendoakan supaya berhenti. Kami lalu berdoa bersama dengan dia mengaminkan. Saat di TV diberitakan letusan gunung Merapi itu dia ketakutan dan meminta Kami untuk berdoa bersama. Si kecil dengan jiwa yang masih bersih mengingatkan kita-kita yang tua bahwa bencana itu hanya dapat distop oleh Sang Maha Perkasa. Bahwa dalam situasi yang paling tegang sekalipun, maka doa dan pasrah menjadi keharusan. Biasanya setelah berdoa dia akan bermain kembali. Dan bila ingat akan merengek lagi minta didoakan kembali...Terimakasih ya Allah, semoga Kami selalu diingatkan terus selalu bersyukur dan bersabar terhadap nikmat dan cobaan MU.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment