Sunday, March 30, 2014

CERITA MENJELANG TIDUR : SI TOKEK

CERITA MENJELANG TIDUR
SI TOKEK
Tokek… tokek…. tokek …tokek….tokek
Suara tokek  terdengar lagi. Untuk yang kesekian kalinya.  Dani  dan Tatas yang sedang belajar  merasa terganggu.
“  Suara Tokek itu menganggu sekali ya… “ kata Dani  yang sedang berusaha memecahkan soal Matematika. “  “Saya jadi lupa bagaimana caranya mengerjakan soal     ini “    Dani menggerutu . 
“Iya nih ….  saya  juga  nggak  begitu suka “ kata  Tatas yang sedang  berusaha  menyelesaikan tugas membacanya  yang tadi diperolehnya di  sekolah .  
Tokek…tokek…tokek
Suara itu kembali terdengar, dan berhenti pada hitungan ketiga  “ Awas ya… kalau masih bunyi terus, nanti saya cari kamu sampai ketemu” kata Dani dengan kesal.
“Ada apa mas Dani dan Adik  Tatas kok pakai bilang awas-awas nih” kata ibu yang baru muncul dari kamar mandi
“Itu nah Bu tokeknya  mengganggu kita belajar”  kata Tatas. “ Saya sama mas Dani mau ngerjakan PR tapi jadi lupa yang diajarin Bu guru tadi pagi di sekolah. Sekarang  saya udah ngantuk nih, jadi daripada diganggu sama Tokek saya mau tidur aja ya Bu?”
Lho…lho…lho jadi PR nya gimana dong! Kapan kalian mangerjakan? Besok pagi biasanya kalian bangunnya kesiangan.  Ketinggalan Shalat Subuh lagi. Sekarang aja diselesaikan. Mumpung masih ada ibu dan si Tokek… he..he..he  “ kata Ibu sambil tertawa
“Ah ibu ini bercanda aja, masa tokeknya menemani kita?”   Kata Tatas sambil menyelesaikan tugas sekolahnya.
“ Ya bener   Mas  kalau  tokeknya menemani kita.  Setiap hari dia bunyi terus. Anggap  saja itu musik yang menemani kita belajar . Biar kamu nggak kesal terus “ kata Ibu
“Assalamualaikum…’.  Tiba-tiba suara Ayah yang baru datang dari kerja terdengar mengucapkan Salam.
Tokek…tokek
Belum sempat menjawab salam suara tokek duluan terdengar. Seakan-akan menjawab salamnya ayah.
“Walaikumsalam Yah…” jawab Dani dan Tatas serempak sambil berlari memeluk ayahnya. 
“Ada apa nih kok tadi Ayah dengar Kalian kelihatan tegang  dan serius sekali?”
“Oo itu yah, mas Dani dari tadi marah-marah terus sama si Tokek yang baru muncul di rumah kita itu” kata Tatas sambil kembali mengerjakan  PR Bahasa Indonesianya itu.
“Gimana nggak marah Yah, si tokek itu dari pagi sebelum berangkat sekolah, siang pas kita tidur siang sama  malam saat kita belajar dan mau istirahat juga bunyi terus.  Dasar tokek binatang jelek!! Kapan-kapan akan saya cari dan bunuh dia”, ungkap Dani sambil menahan marah.
“Wah…Wah kok jadi runyam begini” gumam ibu lirih.  “Gini aja mas Dani sementara sabar dulu . tokek toh tidak membahayakan. Hanya suaranya saja yang bikin berisik. Jadi kembali seperti saran ibu tadi anggap saja suara tokek itu seperti musik aja… he..he… “ kata Ibu sambil tertawa. “ Iya kan Yah? “ kata Ibu sambil minta persetujuan ayah.
Ayah yang baru tahu duduk masalahnya  berusaha cepat menanggapi  ‘” oooo itu masalahanya…. “ Sambil  membuka tas kerjanya ayah berkata lagi “ Eh…eh kalian mau tahu informasi tentang tokek nggak? barusan ayah baca di koran harian ini tentang tokek lho….”
“ Mau….. Yah. Mana korannya?” Sahut Tatas dengan antusias.
“Ah malas ah, mending mengerjakan PR yang kurang sedikit nih…..” kata Dani.
 Tokek…tokek..
“Tuh kan makin menjadi aja, besok saya akan tangkap itu binatang” solot Dani
“Ya sudah Tatas saja yang membaca ya  ini Ayah mau mandi dulu…” kata Ayah sambil bersiap-siap mandi.
Sambil membereskan bukunya maka Tatas dengan senang hati  menerima koran yang baru-baru ini diakrabinya  setelah menemukan cerita anak yang sangat menarik di koran edisi Minggu.
Tidak berapa lama kemudian, ‘Ibu, ibu”  Tatas berteriak memanggil ibunya sambil mengacung-acungkan korannya itu.  “Ada apa sayang kok teriak-teriak”  sahut Ibu.
“Nih ada berita tentang si Tokek” Tatas berkata bangga, karena merasa dialah yang pertama membacanya.
“Wah…wah semangat sekali Adik nih.  Mana coba korannya ibu lihat” kata Ibu
“Ini  Bu” kata Tatas sambil mengangsurkan koran kepada ibunya.
Setelah sejenak membaca maka ibu berkata “ oh ya Dhe, Tokek disini diceritakan bisa sebagai obat. Obat gatal, asma . malah ada kabar tokek juga bisa sebagai obat  HIV/AIDS … wah ternyata hebat juga si tokek ini.  Itulah Allah menciptakan semua makhluknya ada gunanya walaupun  terkadang kita  tahunya terlambat  “ kata Ibu sama Tatas.
Tiba-tiba tokek, tokek, tokek, suaranya kembali bergema di dalam rumah.
“Tokeknya tahu sedang kita  dibicarakan Bu”  kata Tatas keras-keras.
“Tokek lagi, tokek lagi, bosan ah!! “ kata Dani sambil membereskan bukunya.
“Eh belum tahu ya Mas, kalau tokek  harganya sangat mahal, tadi teman Ayah cerita di kantor katanya tokek harganya jutaan, bahkan  sampai ratusan juta  dan miliaran rupiah”
“Hah!!! Masa sih Yah, emangnya apa gunanya binatang jelek itu?” kata Dani tak yakin.
“Isunya memang begitu. Di internet juga banyak informasi tentang  harga tokek yang gila-gilaan itu. Tapi entahlah kebenarannya itu” kata ayah lagi.
“Kok bisa ya Yah….  Binatang yang  mengerikan   itu menjadi seperti  sangat mahal “Kata Dani dengan keheranan.
“Ya bisa aja Mas Dani, semua akan menjadi serba mungkin. Memang sih belum terbukti juga tokek bisa untuk kesembuhan penyakit HIV/AIDS. Tetapi karena penyakit itu  belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan nya, maka kesempatan tokek untuk berperan besar pada dunia ilmu pengetahuan terbuka lebar…” belum selesai Ayah bicara,  tiba- tiba terdengar lagi
Tokek… tokek…..tokek…..
“Ha…ha…ha… rupanya si Tokek bilang amin, amin dan amin” kata Ayah sambil tergelak, “Ah Ayah bisa aja” kata Dani sambil tersipu. Semua akhirnya tertawa bersama …
….“Oh ya, besok pagi dengar ya si Tokek   akan membangunkan kita, dan malam ini  akan mengiringi tidur kita” kata Ibu sambil mengerling matanya kearah Dani.
“Udah Mas Dani dan Adik Tatas, sekarang siap-siap gosok gigi dan cuci kaki, terus tidur. Biar besok nggak kesiangan…. “ lanjut Ibu. “Ya bu”  jawab mereka serempak. “Assalamualaikum…” salam kedua kakak beradik kelas 5 dan 3 SD itu  kepada ayah dan ibunya.
“Walaikumsalam dan  selamat tidur anak-anakku. Mimpi indah bersama tokek ya, sahabat kita semua” kata Ayah.
Ha…ha.. mereka tergelak bersama…
Tokek…tokek…tokek

------------------------------------------Oleh Ibu TAZKI DAN TATAS--------------------------------------------------------------------------

No comments: