CERITA MENJELANG TIDUR
SI
TOKEK
Tokek… tokek…. tokek …tokek….tokek
Suara tokek terdengar lagi. Untuk yang kesekian kalinya. Dani dan Tatas yang sedang belajar merasa terganggu.
“ Suara Tokek itu menganggu sekali ya… “ kata
Dani yang sedang berusaha memecahkan
soal Matematika. “ “Saya jadi lupa
bagaimana caranya mengerjakan soal ini “
Dani menggerutu .
“Iya nih …. saya
juga nggak begitu suka “ kata Tatas yang sedang berusaha menyelesaikan tugas membacanya yang tadi diperolehnya di sekolah .
Tokek…tokek…tokek
Suara itu kembali terdengar, dan berhenti pada
hitungan ketiga “ Awas ya… kalau masih
bunyi terus, nanti saya cari kamu sampai ketemu” kata Dani dengan kesal.
“Ada apa mas Dani dan Adik
Tatas kok pakai bilang awas-awas nih”
kata ibu yang baru muncul dari kamar mandi
“Itu nah Bu
tokeknya mengganggu kita belajar” kata Tatas. “ Saya sama mas Dani mau ngerjakan
PR tapi jadi lupa yang diajarin Bu guru tadi pagi di sekolah. Sekarang saya udah ngantuk nih, jadi daripada diganggu
sama Tokek saya mau tidur aja ya Bu?”
Lho…lho…lho jadi PR
nya gimana dong! Kapan kalian mangerjakan? Besok pagi biasanya kalian bangunnya
kesiangan. Ketinggalan Shalat Subuh
lagi. Sekarang aja diselesaikan. Mumpung masih ada ibu dan si Tokek…
he..he..he “ kata Ibu sambil tertawa
“Ah ibu ini bercanda
aja, masa tokeknya menemani kita?” Kata
Tatas sambil menyelesaikan tugas sekolahnya.
“ Ya bener Mas
kalau tokeknya menemani
kita. Setiap hari dia bunyi terus. Anggap saja itu musik yang menemani kita belajar .
Biar kamu nggak kesal terus “ kata Ibu
“Assalamualaikum…’. Tiba-tiba suara Ayah yang baru datang dari
kerja terdengar mengucapkan Salam.
Tokek…tokek
Belum sempat menjawab
salam suara tokek duluan terdengar. Seakan-akan menjawab salamnya ayah.
“Walaikumsalam Yah…”
jawab Dani dan Tatas serempak sambil berlari memeluk ayahnya.
“Ada apa nih kok tadi
Ayah dengar Kalian kelihatan tegang dan
serius sekali?”
“Oo itu yah, mas Dani
dari tadi marah-marah terus sama si Tokek yang baru muncul di rumah kita itu”
kata Tatas sambil kembali mengerjakan PR
Bahasa Indonesianya itu.
“Gimana nggak marah
Yah, si tokek itu dari pagi sebelum berangkat sekolah, siang pas kita tidur
siang sama malam saat kita belajar dan
mau istirahat juga bunyi terus. Dasar
tokek binatang jelek!! Kapan-kapan akan saya cari dan bunuh dia”, ungkap Dani
sambil menahan marah.
“Wah…Wah kok jadi
runyam begini” gumam ibu lirih. “Gini
aja mas Dani sementara sabar dulu . tokek toh tidak membahayakan. Hanya
suaranya saja yang bikin berisik. Jadi kembali seperti saran ibu tadi anggap saja
suara tokek itu seperti musik aja… he..he… “ kata Ibu sambil tertawa. “ Iya kan
Yah? “ kata Ibu sambil minta persetujuan ayah.
Ayah yang baru tahu
duduk masalahnya berusaha cepat
menanggapi ‘” oooo itu masalahanya…. “
Sambil membuka tas kerjanya ayah berkata
lagi “ Eh…eh kalian mau tahu informasi tentang tokek nggak? barusan ayah baca
di koran harian ini tentang tokek lho….”
“ Mau….. Yah. Mana
korannya?” Sahut Tatas dengan antusias.
“Ah malas ah, mending
mengerjakan PR yang kurang sedikit nih…..” kata Dani.
Tokek…tokek..
“Tuh kan makin menjadi
aja, besok saya akan tangkap itu binatang” solot Dani
“Ya sudah Tatas saja
yang membaca ya ini Ayah mau mandi
dulu…” kata Ayah sambil bersiap-siap mandi.
Sambil membereskan
bukunya maka Tatas dengan senang hati
menerima koran yang baru-baru ini diakrabinya setelah menemukan cerita anak yang sangat
menarik di koran edisi Minggu.
Tidak berapa lama
kemudian, ‘Ibu, ibu” Tatas berteriak
memanggil ibunya sambil mengacung-acungkan korannya itu. “Ada apa sayang kok teriak-teriak” sahut Ibu.
“Nih ada berita
tentang si Tokek” Tatas berkata bangga, karena merasa dialah yang pertama
membacanya.
“Wah…wah semangat
sekali Adik nih. Mana coba korannya ibu
lihat” kata Ibu
“Ini Bu” kata Tatas sambil mengangsurkan koran kepada
ibunya.
Setelah sejenak
membaca maka ibu berkata “ oh ya Dhe, Tokek disini diceritakan bisa sebagai
obat. Obat gatal, asma . malah ada kabar tokek juga bisa sebagai obat HIV/AIDS … wah ternyata hebat juga si tokek
ini. Itulah Allah menciptakan semua
makhluknya ada gunanya walaupun
terkadang kita tahunya
terlambat “ kata Ibu sama Tatas.
Tiba-tiba tokek,
tokek, tokek, suaranya kembali bergema di dalam rumah.
“Tokeknya tahu sedang
kita dibicarakan Bu” kata Tatas keras-keras.
“Tokek lagi, tokek
lagi, bosan ah!! “ kata Dani sambil membereskan bukunya.
“Eh belum tahu ya Mas,
kalau tokek harganya sangat mahal, tadi
teman Ayah cerita di kantor katanya tokek harganya jutaan, bahkan sampai ratusan juta dan miliaran rupiah”
“Hah!!! Masa sih Yah,
emangnya apa gunanya binatang jelek itu?” kata Dani tak yakin.
“Isunya memang begitu.
Di internet juga banyak informasi tentang
harga tokek yang gila-gilaan itu. Tapi entahlah kebenarannya itu” kata
ayah lagi.
“Kok bisa ya Yah…. Binatang yang
mengerikan itu menjadi
seperti sangat mahal “Kata Dani dengan
keheranan.
“Ya bisa aja Mas Dani,
semua akan menjadi serba mungkin. Memang sih belum terbukti juga tokek bisa
untuk kesembuhan penyakit HIV/AIDS. Tetapi karena penyakit itu belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan
nya, maka kesempatan tokek untuk berperan besar pada dunia ilmu pengetahuan
terbuka lebar…” belum selesai Ayah bicara, tiba- tiba terdengar lagi
Tokek…
tokek…..tokek…..
“Ha…ha…ha… rupanya si
Tokek bilang amin, amin dan amin” kata Ayah sambil tergelak, “Ah Ayah bisa aja”
kata Dani sambil tersipu. Semua akhirnya tertawa bersama …
….“Oh ya, besok pagi
dengar ya si Tokek akan membangunkan
kita, dan malam ini akan mengiringi
tidur kita” kata Ibu sambil mengerling matanya kearah Dani.
“Udah Mas Dani dan Adik
Tatas, sekarang siap-siap gosok gigi dan cuci kaki, terus tidur. Biar besok nggak
kesiangan…. “ lanjut Ibu. “Ya bu” jawab
mereka serempak. “Assalamualaikum…” salam kedua kakak beradik kelas 5 dan 3 SD
itu kepada ayah dan ibunya.
“Walaikumsalam
dan selamat tidur anak-anakku. Mimpi
indah bersama tokek ya, sahabat kita semua” kata Ayah.
Ha…ha.. mereka
tergelak bersama…
Tokek…tokek…tokek
------------------------------------------Oleh Ibu TAZKI
DAN TATAS--------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment