Wednesday, June 16, 2010

ada muktamar dan adipura - sebagian yogya masih kotor

muktamar Muhaammadiyah datang hanya dalam hitungan hari saja. 1 Abad. wow, sudah sangat matang. Bahkan dari Republik ini. Beberapa hari lalu pemkot jogja mengadakan razia gepeng dan pengemis, untuk enjadikan citra jogja sebagai surga bagi mereka akan hilang. Sayangnya dinas yang ngurusi kebersihan belum banyak kedengaran gaungnya. Aku melihat walaupun tanpa adanya muktamar jogja juga sudah dikunjungi sekian wisatawan baik asing maupun domestik. tetapi dalam kesempatan muktamar maka ribuan yang datang dalam waktu beramaan. datang dari seluruh penjuru tanah air. Jadi aku berpikir mereka akan membawa pulang oleh-oleh berupa kenangan bagaimana kota yang julukannya sangat banyak ini dalam kenyataannya. Sayangnya ya itu tadi walaupun suah meraih adipura tetapi di beberapa tempat masih sangt kotor cenderung kumuh. seperti di terminal giwangan. Siapapun yang datang akan sepakat kalau terminal itu cenderung kumuh. Apakah yang berhak mendapat layanan kebersihan hanyalah pendatang dengan pesawat saja ? Penumpang bis dan KA kan juga berhak. Mengapa terminal sebagai pintu pertama masuk ke kota sangat kumuh. Yang ke dua adalah di sepanjang ring road. Sampah menggunung di sana sini. Mungkin benar bahwa sebagian ring road mungkin sudah masuk perbatasan antara kota dengan kabupaten. Tetapi apakah tidak bisa koordinasi, untuk mendukung perhelatan akbar ini. Syukur masih dapat ditindaklanjuti di kesempatan yang akan datang. Belum lagi di Jalan sekitaran Bundaran UGM, yang cukup dekat dengan antor PP Muhammmadiyah, jalan Kaliurang sangatlah kotor. Sampah menggunung berhari-hari bahkan berminggu-minggu terutama sekitar perempatan MM UGM. Malioboro dan sekitar titik nol juga masih belum memuaskan tingkat kebersihannya. Mungkin perlu diserukan dalam menyambut saudara sebangsa ini untuk membersihkan lingkungannya sampai radius terjauh yang bisa dicapai. Untuk PKL sebaiknya juga diberi tanggung jawab untuk membersihkan lingkungan sekitarnya sapai radus 5 meter, misalnya. Tapi yang di jalan-jalan raya sebaiknya seperti apa?

No comments: