Monday, November 7, 2011

Selamat Jalan Kawan: Widi Yarmanto

Dalam sebuah perjalanan pulang dari Kupang, di sebuah pesawat GA, Bapak setengah baya ini mengajakku bercakap. Mulai dari tujuan perjalanan, hobi dan sampai pada kegiatan. Yang jelas saya menangkap bahwa beliau adalah orang yang sangat semangat sekali. Dengan bebrapa keterbatasan : beliau mengaku terkena sebuah penyakit- tetapi beliau menunjukkan kegemarannya untuk tetap melakukan kegiatan yang memakan banyak biaya itu. Memancing ke pulau-pulau terpencil seperti ala Mancing mania. Tentu saja untuk hobi yang itu, aku bayangkan betapa memang hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah mapan segalanya. Bayangkan mau memancing saja harus naik pesawat dulu, dengan maskapai yang termahal pula. Belum lagi untuk sewa perahu dst. Namun di tengah pikiranku bahwa untuk sebuah hobi butuh duit yang sangat besar tersebut, aku terkejut karena bapak tadi mengajakku bercerita ttentang dunia lain. Jurnalistik. Sangat menarik. Bagaimana beliau dulunya menjadi wartawan sebuah mingguan yang cukup besar dan disegani. Juga kesibukan beliau yang sedang mengurus tentang media untuk tapal batas/ dephan. Sungguh luar biasa ini orang pikirku. Baru kenal sebentar, tetapi beliau sudah mau berbagi cerita denganku tentang dunia yang selama ini hanya terlihat dari jauh bagiku (aku tidak punya kenalan seorang wartawan sebelumnya). Dan pada akhirnya kami berpisah beliau mengulurkan sebuah kartu nama dan terbaca : Widi Yarmanto. Iseng-iseng saat aku membuka internet maka aku googling nama itu. Muncullah sederet nama itu. Baru aku berani mengemail beliau. Balasan pun datang, walaupun agak lama. Aku bilang aku pengin nyantrik sama beliau. Beliau bersedia asal aku mau bersabar karena kesibukannya. Balasnya dalam email. Wah jarang sekali aku mempunyai kenalan yang langsung oke saat dimintai bantuan. Beberapa tulisanku dikomentari oleh beliau. Bahkan beliau dengan telaten mengirim balik ke aku. Sampai suatu hari aku teringat dengan pak Widi di bulan Mei 2011, saat tulisanku di apresiasi sebuah harian. Aku cc kee beliau tentang tulisanku. Tapi tidak ada jawaban. Kembali dalam bulan Agustus aku ucapkan terimakasih atas kesabarannya menerima pertanyaan-pertanyaanku selama ini. Dan baru hari ini kembali aku ingat beliau kembali. Aku coba2 googling nama beliau, tapi ya Allah.... innalilllahi wa inna ilaihi rojiun.... ternyata beliau sudah lama sekali meninggalkan kita semua. Bulan april yang lalu. Ku buka email terakhirnya kepadaku di bulan Februari bahwa beliau sedang menulis novel....dan beberapa kegiatan lain. Selamat jalan Kawan....... Semoga ilmu yang telah Beliau tularkan sedikit ke aku bermanfaat banyak.... Dan tidak ada yang sia-sia. Mudah-mudahan itu menjadi ilmu yang bermanfaat.....Amin. Ingin rasanya aku berterimakasih juga pada keluarganya. Tapi aku kan nggak kenal. Yah kudoakan saja semoga mereka semua diberikan kekuatan dan ketabahan. Ya alllah, tempatkan beliau sesuai dengan amal baktinya. Amin

No comments: