Wednesday, June 13, 2012

Nilai, Menilai dan Penilaian

Nilai adalah hasil dari sebuah evaluasi sebuah proses penilaian. Seharusnya dalam sebuah penilaian ada sebuah standar yang diacu. Bila tidak ada standar yang diacu maka akan "lucu" hasil penilaiannya. Yang baik dinilai buruk. Yang buruk kenyataannya, malahan dinilai baik. Jadi membuat nilai atau menilai adalah proses yang harus adil dan fair. Jangan karena suka dan tidak suka dengan seseorang akan mempengaruhi nilai. Yang seperti ini tentu akan menghasilkan penilaian yang subyektif. Cenderung suka-suka. Pernah dalam sebuah tugas akan dinilai hasilnya melalui sebuah tulisan yang dimuat di website /blog/sejenisnya. Ternyata si penilai kurang telaten. sehingga hasilnya menjadi tidak jelas. Antara yang buat dengan yang tidak membuat; antara yang mengumpulkan tepat waktu dengan yang tidak; antara content yang sesuai dengan harapan dengan yang lainnya; Kalau memang begitu kenapa tidak sejak awal, disarankan tugas secara manual? Sehingga akan lebih mudah untuk membandingkan dan dicari model yang pas? Ya hasil menilai yang asal-asalan akan menimbulkan rasa yang tidak fair pada orang yang dinilai. Tetapi memang secara kenyataan sangat sulit untuk bertindak adil, tetapi minimal ada mekanisme yang diacu, sehingga mempermudah penilaian, tentu saja dengan cara yang lebih adil. Ada sebuah pengalaman juga dalam penjatuhan sebuah sangsi sebagai ikutan dari hasil penilaian juga tidak ada standar yang jelas. Bila berhadapan dengan si A maka dengan pelanggaran tertentu maka tidak ada sangsi. Tentu saja karena si A membawa nama besar orang di belakangnya. Bila dengan si B, akan lain lagi. Begitu juga dengan si C dan D. Bila dalam menjatuhkan sangsi-yang akan berakibat pada masa depan seseorang- harus lebih hati2. Karena bila sudah pernah meloloskan si A yang melakukan sebuah pelanggaran tanpa sangsi maka konsekuensinya bahwa yang kurang dari si A pelanggarannya mestinya tidak kena sangsi. Dan sebaliknya bila lebih, maka otomatis terkena sangsi. Walaupun secara akal sehat si A sudah sangat jelek. sebuah konsekuensi dari meilih standar yang sedemikian buruk.....

No comments: