Tuesday, September 11, 2012

Yuk, Sedekah Sampah !




Momentum bulan Ramadhan adalah seolah-olah  identik dengan bulan sedekah. Karena janji Allah bahwa semua kebaikan pahalanya akan dilipatgandakan pada bulan ini, maka seakan-akan sedekah menjadi lebih baik dilakukan di bulan ini. Padahal tentu bukan berarti  demikian.   Oke, mungkin  itu masalah yang agak sedikit berbeda dengan hal yang akan saya tulis di sini, walaupun  ada persamaannya yaitu  tentang sedekah.
Ya dengan momentum Ramadhan inilah, ide tulisan ini muncul. Sedekah Sampah. Istilah sedekah sampah saya kutip dari leaflet sebuah masjid d Yogyakarta. Ya dalam leaflet itu dikatakan bahwa “sampah” pun bisa menjadi sedekah. Di masjid ini menerima pakaian pantas pantai, koran bekas, atau apapun yang sudah tidak berguna bagi si pemiliknya (yang berarti bisa disebut sampah) untuk dapat diberikan pada masjid yang akan mengubahnya / menyalurkannya untuk yang membutuhkan. Sangat inspiratif.
Nah, terinspirasi dari hal tersebut, saya berpikir bahwa sedekah sampah juga bisa diterapkan dalam arti yang sebenarnya. Sampah rumah tangga  yang sebenarnya yang ada di rumah kita seperti botol minuman kemasan, kaleng, kertas, kardus,  dll juga bisa disedekahkan untuk yang membutuhkan. Ya menurut saya hal ini memang menjadi” sedikit merepotkan”. Karena kita harus memilah sampah-sampah yang  ternyata masih punya nilai ekonomi ini dengan sampah lainnya. Sesuatu yang selama ini malas kita kerjakan karena berpikir  bahwa itu  hanyalah pantas dikerjakan oleh pencari barang bekas/pemulunhg saja.
Tapi menurut saya, dengan program dari dinas terkait untuk  reuse ( memanfaatkan kembali), reduce (mengurangi volume/jenis sampah) dan recycle (mendaur ulang) dari sampah maka sebenarnya hal tersebut bisa kita kerjakan di rumah dengan mudah. Tidak harus membutuhkan  2 atau 3 bak sampah dengan warna yang berbeda: 1 untuk tempat sampah amnorganik dan satu lagi untuk sampah yang organik seperti yang terlihat pada instansi sekolah, perkantoran dan fasilitas kesehatan.  Untuk tingkat rumah tangga, cukup dengan menggunakan kresek bekas /kardus pun jadi.
Saat kita membuang sampah yang anorganik itu maka kita kumpulkan dalam 1 tempat. Bila sudah terkumpul banyak maka tinggal kita ‘sedekahkan” pada pemulung/pencari barang bekas. Kita panggil  si pemulung dan dengan senang hati akan mengambilnya. Bila perlu kita cari informasi nomor telpon / HP si pencari barang bekas. Sehingga saat kita perlu membuang sampah tadi maka kita tinggal kirim pesan pendek (SMS) atau telpon saja.  
Dalam momentum Ramadhan dan lebaran di kota kita ini, ada kebiasaan masyarakat yang akan mengkonsumsi minuman kaleng, botol maupun gelas plastik dalam jumlah yang diperkirakan lebih daripada biasanya.  Sendirikan tempat sampahnya/ plastik kresek untuk tempatnya.
Atau bisa juga dalam sebuah acara buka bersama, halal bihalal, atau pesta  di rumah/ tempat gedung pertemuan, atau bahkan masjid, maka tinggal si pemilik hajat memerintahkan orang di “belakang “ untuk memilah sampah. Bila acara sudah kelar, nah saat itulah bisa kita panggil si pemulung untuk mengambilnya   secara langsung atau lewat nomor HP nya. Langsung beres. 
Yang seringkali terjadi  saat  ini adalah pada saat acara masih berlangsung maka pemulung sudah siap dengan karungnya dan mulai beroperasi. Hal ini  membuat tidak nyaman. Saat sebagian orang menikmati makanannya maka sebagian yang lain mengais sampahnya.
Sebenarnya program sedekah sampah akan menempatkan pemulung dalam posisi yang lebih terhormat. Mengambil sampah  yang sudah tidak berguna bagi pemiliknya, saat acara sudah selesai dengan tidak merendahkan martabat kemanusiaannya.
Sebenarnya  dalam konsep ini keuntungan ada pada kedua belah pihak. Si pemilik sampah tidak perlu repot membawa sampah anorganik itu ke tempat pembuangan sementara.Sementara Si pemulung akan mendapat manfaat dari sampah tersebut untuk dijualnya kembali. Dari penjualannya itu si Pemulung mendapatkan uang.  Mungkin hal inilah yang mendasari konsep sedekah sampah. Bila konsep sedekah sampah menjadi sebuah gerakan yang lebih besar maka yakinlah bahwa banyak pihak akan merasakan keuntungannya.
Saatnya bagi kita untuk dapat berbagi dengan sesama walaupun  dengan sekedar sampah.  Mudah-mudahan upaya kecil ini bisa mengurangi volume sampah dan meningkatkan upaya pendaurulangan sampah kembali. Mari,  bersedekah sampah!


·      
·         Email : triastutisgtm004@gmail.com
·    

No comments: