Monday, October 29, 2012

Sedih Positif dan Negatif



Dari  kajian agama di satu stasiun televisi ada sesuatu yang baru buat aku. Sedih. Ternyata ada yang positif dan negatif. Padahal allah sendiri berfirman jangan bersedih. La Tahzan.  Yang seperti apa yang positif dan yang seperti apa yang negatif. Sedih yang negatif bila sedihnya berkepanjangan pada akhirnya akan membuat orang menjadi kurang produktif. Sehingga sedih negatif, memang secepatnya harus diakhiri.
Tapi ini yang baru bagiku. Sedih positif yang Justru harus dipelihara. Jadi menurut profesor Nazaruddin Umar sedih positif adalah sesuatu kesedihan yang seharusnya sengaja dipelihara. Sedih jenis ini tujuannya adalah unuk memancing supaya kita selalu dekat dengan Sang Maha Segala-galanya. Ya kita selalu ingat bahwa hanya allahlah saja yang mampu membolak-balik hati manusia. Kita senantiasa berharap bahwa hati kita selalu dalam keadaan on dengan allah.
Dari keadaan ini memang tidak selayaknya kita terlalu bergembira dengan apa-apa yang ada di sekeliling kita. Dalam keadaan yang demikian pun kita selalu diingatkan untuk dapat senantiasa bersyukur. Jadi tidak akan berlebihan dalam menanggapi kegembiraan, kebahagiaan dan keadaan –keadaan yang selalu ditafsirkan positif. Dalam keadaan saat orang banyak lupa sama Allah, justru kita seakan menjadi “anomali”. Ada “kesedihan saat gembira” dan ada “kegembiraan saat bersedih” . Istilah yang terakhir adalah istilah saya sendiri dimana semua keadaan adalah akan senantiasa berganti secara temporer, sehingga intinya selalu ada harapan dibalik semua peristiwa yang terjadi.
Saya berpikir, Itulah salah satu kendali yang cukup ampuh dalam mengarungi samudera kehidupan. Tidak ada sedih atau gembira yang permanen sehingga saat kita gembira jangan lupakan sedih posiif, dan sebaliknya saat kita mengalami kesedihan, dibaliknya ada terselip harapan kegembiraan yang pasti akan datang. Insyaallah...

No comments: