Tuesday, August 13, 2013

Baru Sebatas Simbol, Belum Substantif (sebuah kritik pada diri sendiri)

Baru Sebatas Simbol, Belum Substantif 
(sebuah kritik pada diri sendiri)

Pembawa narkoba di sebuah bandara baru2 ini tertangkap tangan mau menyelundupkannya ke kota lain. Bila melihat sekilas - dari jauh tidak ada tampang untuk melakukan kegiatan terkutuk itu. Dia memakai kopiah putih laiknya seorang haji. Memang betul kopiah putih adalah bukan hanya milik seorang yang bergelar haji yang notabene dianggap punya tingkatan spiritual yang umumnya lebih dari rata2 orang kebanyakan...yang hampir pasti dengan statusnya itu akan malu bila memperdagangkan barang haram narkoba itu....
Tersangka sebuah kejahatan itu membalut kepalanya dengan penutup kepala laiknya jilbab pada muslimah....Yah bisa jadi dia hanya berniat menutup wajahnya supaya tidak terasa malu saat kamera menyorotnya... 

Dengan fenomena itu bisa jadi orang berpikir bahwa tidak ada hubungannya antara simbol kesalehan dengan perbuatannya.....atau dari sisi pelaku adalah dengan berpenampilan saleh maka sebenarnya dia tidak pantas dituduh melakukan perbuatan jelek...
wallahu alam bishawab.

Intinya bahwa kita masih banyak berkutat hanya pada simbol-simbol belum pada substansi...!!! 

Sebuah khutbah yang sangat Indah, menyentil kita bahwa kita selama ini hanya sibuk dengan tampilan-tampilan yang isinya masih berkutat di tataran simbol, belum pada konten . Terimakasih pak Khatib shalat Ied di pelabuhan tengkayu kemarin...memberiku pencerahan yang sangt banyak...

Seharusnya orang muslim yang harus disiplin. Sang pencipta sendiri sudah bersumpah atas nama waktu, belum lagi ada ajaran shalat yang memang mengharuskan kita bersikap disiplin. Karena sekali dilaksanakan bergeser karena tanpa sebab----maka shalat dhuhur yang dilakukan menjelang petang bisa saja namanya sudah berubah, dhusar... begitu guyonannya; bukan dhuhur lagi

Seharusnya kita muslim juga mencerminkan sikap yang cinta kebersihan. Karena kebersihan sudah tegas2 adalah sebagian dari Iman.... Tapi kita masih belum ke arah sana. Kita masih tidak malu membuang sampah dari atas mobil yang sedang melintas di jalan. Perilaku kita belum wah seperti mobilnya..
Jadi banyak hal-hal yang sudah seharusnya seperti disiplin, bersih, ikhlas masih jauh dari keseharian kita...Kita masih baru sampai pada simbol yang sebenarnya diharapkan akan membawa kita pada sebuah substansi...
Sebenarnya simbol juga tetap diperlukan. Tapi masalahnya bila kita sudah puas dan hanya berhenti di situ-situ juga... maka tidaklah heran bila kita masih berkutat pada masalah kemiskinan, keterbelakangan, kejumudan dan sebangsanya...

No comments: