Monday, December 2, 2013

Guru dalam Hidupku


H-1 hari guru...Kupandangi hamparan tanah di dekat sawah itu. Entah sudah berapa lama dia menyimpan jasad-jasad orang yang terdahulu. Setahuku beberapa generasi generasi diatas ibuku juga sudah ditanam di sana. kemudian giliran ibuku 11 tahun yang lalu. Dan bapakku beberapa bulan yang lalu...Yang jelas saat itu dan entah sampai kapan jasad-jasad itu tersimpan di sana... Bisa jadi tahunan, puluhan tahun, ratusan atau bahkan jutaan tahun lagi atau berapapun waktu yang sdh ditetapkan Sang Pengatur waktu .....
Apakah yang bisa diperbuat dari yang hidup pada yang sudah abadi di sisi Nya?
Saat kami bersilaturahhim dengan teman kedua orangtuaku, maka beliau berkata bahwa investasi yang paling berharga adalah anak yang shalih bukan harta benda seperti rumah, perabot ..... Pada saat –saat seperti ini bahwa apapun tinggalan harta benda tidak pernah akan bisa menolong banyak keadaan beliau – beliau di alam sana. Harta benda dan lain-lain akan menjadi tua dan pada gilirannya akan rusak dan lapuk kecuali jika sebelumnya sudah diniatkan untuk diubah menjadi “energi dan bentuk lain” .
Karena memang hanya dari anak2 itulah doa-akan terpanjatkan yang akan menemani Beliau di alam kubur saat menunggu di sana sampai hari yang dijanjikan tiba...
Juga ilmu yang beliau ajarkan semasa hidupnya itulah yang akan menjadi penerang disana...........saat hari guru tiba seperti hari ini maka para guru / mantan guru seperti ibuku dan kakekku yang sudah almarhum pun akan tetap menuai aliran pahala atas inspirasi yang sudah dialirkan dan diturunkan pada anak didiknya.....
Tentu saja akan sebaliknya jika inspirasi dan ilmu yang ditularkan adalah justru yang menjadi biang dari semua keburukan...(na’udzubillah)
Menurutku, sejatinya kita semua adalah guru. Mungkin bukan guru yang mempunyai murid di dalam kelas. Tetapi minimal guru bagi anak-anak kita dan bagi lingkungan terdekat kita.....Maka kesimpulan teman dari keluarga besarku yang kebetulan juga guru (teman Bapak dan Ibuku yang sudah almarhum/almarhumah) menuai kebenarannya bahwa anak yang shalih juga bukanlah muncul secara tiba2 tetapi juga lewat proses pembelajaran panjang dimana orangtua menjadi guru dan anak-anaknya menjadi muridnya. Rasanya aku juga pengin banget jadi guru.....

No comments: