Wednesday, April 15, 2015

Momentum KAA dan Bandung Berbenah


Momentum KAA  Bandung  Berbenah

Dalam buku sejarah kita ingat konfrensi asia afrika yang pertama dulu diadakan di kota Bandung.  Tokoh-tokohnya  sekilas masih ingat  adalah  ali sastro amijoyo, U Nu, Sir john Kotelawala,  Jawaharlal Nehru.  Ya saat itu 1955, Bung Karno yang masih menjabat Presiden RI. Konfrensi yang mengumpulkan Negara selatan-selatan itu menelurkan kesepakatan  yang antara lain  menyatakan adanya persamaan hak dasar manusia  serta adanya persamaan semua suku dan bangsa baik yang besar dan yang kecil….sesuatu yang sangat luar biasa  karena saya rasa menjadi keinginan bagi semua orrang dan bangsa manapun di dunia dengan sebuah kemerdekaan sejati.

Dalam era modern ini, 60 tahun setelah KAA berlalu akan diadakan pertemuan selatan-selatan lagi yang mencoba menelusuri semangat dari yang pertama. Banyak sekali agenda acara yang disiapkan.  Oya jangan lupa tagih janji politik untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Hari gini masih ada penjajahan oleh bangsa lain…sesuatu yang menyedhkan. Jadi memang  kemerdekaan  bagi bangsa adalah sesuatu keniscayaan ….

Dalam rangka itu pula maka Banduug di setiap sudut kotanya sedang berbenah diri. Khusus di jalan Asia Afrika yang banyak terdapat heritage sedang  dipercantik.  Tembok yang kusam Dicat, pedestrian  dibersihkan. Diperbaiki dan diberikan pot bunga warna warni serta beberapa kursi di pinggir jalan.  Sangat menyenangkan. 

Tapi aku melihat bahwa Bandung tidak sekedar sedang di make up yang seringkali hanya menutupi bopeng di wajah. Tapi  aku melihat Bandung sedang berbenah yang sebenarnya. Menggalang  jiwa gotong royong dan solidaritas untuk sebuah kebaikan. Secara fisik , sepanjang jalan  AA aku melihat kegiatan yang dilakukans secara serentak oleh semua pemilik/penghuninya. Menyusuri  jalur pedestrian yang cukup lebar dan bersih sepanjang jalan Asia Afrika, Braga  serta beberapa jalan lain, menjadikan  Bandung sekarang berbeda dengan beberapa waktu yang lalu yang  sempat  jadi lautan sampah. Bandung rapi, hijau dan bersih.   

Di sisi lain entah ada hubungannya atau tidak  situasi dan  penampakan luar di pelayanan publiknya juga demikian. RS yang kami kunjungi sangat bersih. Hijau dan asri…(aku beranggapan ada hubungannya walaupun tahu juga dalam manajemen yang berbeda . Tidak terlihat sampah buatan manusia  sama sekali. Bahkan   bunga anggrek menghiasi beberapa sudutnya. Terdengar juga suara  hewan yang aku sebut sebagai tonggeret ( suara hewan yang hidup di pohon2/ hutan ) ….wow !!  Sangat luar biasa…

Walaupun ‘hanya sekedar’ kebersihan dan kenyamanan  yang sering  disebut sebagai pekerjaan “ketok moto” , tetapi ternyata tidak semua kota / fasilitas pelayanan public bisa mengelolanya. Menurut kebersihan dan kerapian kota adalah sebuah “fasilitas” fisik yang harus tersedia dan layak dinikmati semua penghuni kota. Bila sebuah kota tidak bersih maka kota itu dianggap tidak menyediakan fasilitas yang seharusnya.

Ingatanku melayang ke Surabaya, yang juga sangat bersih dan hijau.  Aku berkesimpulan bahwa  untuk mewujudkan kebersihan dan kenyamanan di setiap kota (yang terlihat sepele dan gampang )  ternyata  memang ternyata tidak mudah  untuk mewujudkannnya  Membutuhkan strong leadership dan management yang sangat luar biasa dari para pemimpinnya.  Ya Bandung memakai momentum KAA  ini untuk menunjukkan jatidirinya yang JUARA. Walaupun sebenarnya saya tahu bahwa jauh sebelum KAA ini Bandung sdh berbenah cukup lama.  Di tengah-tengah Bandung sendiri yang sedang dan tidak henti-hentinya berbenah sejak dipimpin oleh walikota kelas dunia  maka momentum KAA ini juga makin memperlihatkan kecantikan kota Bandung dengan  perjalanan sejarahnya. 

Banyak kota lain yang lebih kecil dari Bndung dan Surabaya tapi toh belum berhasil dalam pengelolaan kebersihan dan kenyamanannya. Dua orang pemimpin muda kita ibu Risma dan Bapak Ridwan Kamil yang sudah berhasil memimpin dengan hasil baik tanpa kehebohan yang tidak perlu.  Kayaknya kita harus makin banyak belajar deh…

No comments: