Momentum KAA Bandung Berbenah
Dalam buku sejarah kita ingat konfrensi asia afrika yang
pertama dulu diadakan di kota Bandung. Tokoh-tokohnya sekilas masih ingat adalah
ali sastro amijoyo, U Nu, Sir john Kotelawala, Jawaharlal Nehru. Ya saat itu 1955, Bung Karno yang masih
menjabat Presiden RI. Konfrensi yang mengumpulkan Negara selatan-selatan itu menelurkan
kesepakatan yang antara lain menyatakan adanya persamaan hak dasar
manusia serta adanya persamaan semua
suku dan bangsa baik yang besar dan yang kecil….sesuatu yang sangat luar
biasa karena saya rasa menjadi keinginan
bagi semua orrang dan bangsa manapun di dunia dengan sebuah kemerdekaan sejati.
Dalam era modern ini, 60 tahun setelah KAA berlalu akan
diadakan pertemuan selatan-selatan lagi yang mencoba menelusuri semangat dari yang
pertama. Banyak sekali agenda acara yang disiapkan. Oya jangan lupa tagih janji politik untuk
mendukung kemerdekaan Palestina. Hari gini masih ada penjajahan oleh bangsa
lain…sesuatu yang menyedhkan. Jadi memang kemerdekaan
bagi bangsa adalah sesuatu keniscayaan ….
Dalam rangka itu pula maka Banduug di setiap sudut kotanya
sedang berbenah diri. Khusus di jalan Asia Afrika yang banyak terdapat heritage sedang dipercantik. Tembok yang kusam Dicat, pedestrian dibersihkan. Diperbaiki dan diberikan pot
bunga warna warni serta beberapa kursi di pinggir jalan. Sangat menyenangkan.
Tapi aku melihat bahwa Bandung tidak sekedar sedang di make
up yang seringkali hanya menutupi bopeng di wajah. Tapi aku melihat Bandung sedang berbenah yang
sebenarnya. Menggalang jiwa gotong
royong dan solidaritas untuk sebuah kebaikan. Secara fisik , sepanjang
jalan AA aku melihat kegiatan yang
dilakukans secara serentak oleh semua pemilik/penghuninya. Menyusuri jalur pedestrian yang cukup lebar dan bersih
sepanjang jalan Asia Afrika, Braga serta
beberapa jalan lain, menjadikan Bandung
sekarang berbeda dengan beberapa waktu yang lalu yang sempat
jadi lautan sampah. Bandung rapi, hijau dan bersih.
Di sisi lain entah ada hubungannya atau tidak situasi dan
penampakan luar di pelayanan publiknya juga demikian. RS yang kami
kunjungi sangat bersih. Hijau dan asri…(aku beranggapan ada hubungannya
walaupun tahu juga dalam manajemen yang berbeda . Tidak terlihat sampah buatan
manusia sama sekali. Bahkan bunga anggrek menghiasi beberapa sudutnya.
Terdengar juga suara hewan yang aku
sebut sebagai tonggeret ( suara hewan yang hidup di pohon2/ hutan ) ….wow
!! Sangat luar biasa…
Walaupun ‘hanya sekedar’ kebersihan dan kenyamanan yang sering
disebut sebagai pekerjaan “ketok moto” , tetapi ternyata tidak semua
kota / fasilitas pelayanan public bisa mengelolanya. Menurut kebersihan dan
kerapian kota adalah sebuah “fasilitas” fisik yang harus tersedia dan layak
dinikmati semua penghuni kota. Bila sebuah kota tidak bersih maka kota itu
dianggap tidak menyediakan fasilitas yang seharusnya.
Ingatanku melayang ke Surabaya, yang juga sangat bersih dan
hijau. Aku berkesimpulan bahwa untuk mewujudkan kebersihan dan kenyamanan di
setiap kota (yang terlihat sepele dan gampang ) ternyata memang ternyata tidak mudah untuk mewujudkannnya Membutuhkan strong leadership dan management
yang sangat luar biasa dari para pemimpinnya.
Ya Bandung memakai momentum KAA
ini untuk menunjukkan jatidirinya yang JUARA. Walaupun sebenarnya saya
tahu bahwa jauh sebelum KAA ini Bandung sdh berbenah cukup lama. Di tengah-tengah Bandung sendiri yang sedang
dan tidak henti-hentinya berbenah sejak dipimpin oleh walikota kelas dunia maka momentum KAA ini juga makin
memperlihatkan kecantikan kota Bandung dengan
perjalanan sejarahnya.
Banyak kota lain yang lebih kecil dari Bndung dan Surabaya
tapi toh belum berhasil dalam pengelolaan kebersihan dan kenyamanannya. Dua
orang pemimpin muda kita ibu Risma dan Bapak Ridwan Kamil yang sudah berhasil
memimpin dengan hasil baik tanpa kehebohan yang tidak perlu. Kayaknya kita harus makin banyak belajar deh…
No comments:
Post a Comment