Tuesday, October 27, 2015

Dampak Kesehatan Akibat Asap


Oleh : Tri Astuti Sugiyatmi
Dalam beberapa waktu terakhir , kabut asap masih menyelimuti beberapa wilayah di pulau Kalimanatan dan Sumatera, Selama beberapa waktu kabut asap juga menyelimuti kota Tarakan.
Kabut asap secara umum bersifat  kabut asap bersifat musiman (biasanya musim kemarau) karena adanya aktivitas pembakaran lahan sebagai cara murah untuk pembukaan lahan pertanian. Walaupun di kota pulau ini tidak ada hutan yang terbakar/ dibakar, tetapi asap tetap datang.  Besar kemungkinan adalah asap kiriman yang tertiup angina dari wilayah yang terbakar. Seperti  juga diketahui  bahkan kabut asap ini juga sampai menyebrang ke negeri jiran seperti  Singapura,  Malaysia dan Thailand.
Bencana Kabut asap membuat kegaduhan karena membuat bencana  masal, yang  juga karenanya membuat  udara segar menjadi sesuatu yang mahal.  Saat itu  sebagian kota di pulau Sumatera dan Kalimantan maka matahari  kadang  tidak kelihatan seharian. Langit juga tidak terlihat  secara jelas.
Kandungan kabut asap :
Menyitir  publikasi dari Departemen pulmonology dan Ilmu kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran dan RS Persahabatan  maka disampaikan  bahwa kandungan kabut asap  dapat berupa  partikel dan komponen gas.   Zat-zat tersebut  bisa berupa  perpaduan atau campuran karbon dioksida (Co2), air (H2O), zat yang terdifusi  di udara, zat partikulat, hidrokarbon, zat kimia organik, nitrogen oksida dan mineral. Ribuan komponen lainnya dapat ditemukan tersendiri dalam asap. Sedangkan komposisi asap tergantung dari banyak faktor,yaitu jenis bahan pembakar, kelembaban, temperatur api, kondisi angina yang terjadi di daerah itu.
Tentu saja kandungan berbagai zat tersebut akan tidak menguntungkan bagi  para kelompok rentan terutama seperti  para lansia (lanjut usia),  kelompok umur di bawah lima tahun (balita) serta kelompok yang memang memiliki penyakit pada saluran napas  pada kondisi sebelumnya.
Akibatnya tentu seperti yang sudah banyak beredar di media massa. Bahwa penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) mengalami kenaikan yang cukup signifikan.  Iritasi  maupun Infeksi  pada kulit dan mata  juga dilaporkan.  Pada beberapa media bahkan sudah menayangkan bahwa korban jiwa sudah berjatuhan  sebanyak 9 orang jiwa. Sepanjang  musim kabut asap belum berlalu maka jumlah korban akan semakin bertambah  terus. 
Dampak “Asap Lain”
Sebenarnya  dampak dari asap lain  selain kabut asap juga mengalami kemiripan. Ambang polusi udara akibat  bahan bakar fosil  karena kendaraan bermotor  maupun asap pabrik juga tidak kalah mengerikannya.  Memang dalam hal ini  biasanya hanya terjadi di daerah kota besar yang ramai serta daerah industri.   Efek kabut karena kebakaran hutan memang lebih massif karena  mengenai  daerah terdampak  baik di  daerah urban dan rural. Kedua efek ini  sebenarnya dapat dideteksi dengan Indeks Standar Pencemaran Udara ( ISPU).   Kedua  jenis asap ini walaupun berbeda tetapi mempunyai efek kesehatan yang mirip. Sehingga  pengendaliannya dengan cara  mengintervensi penyebabnya.  Bagaiman kebakaran lahar harus dipadamkan dengan segera serta bagaimana penghematan/ pembatasan  pemakaian  bahan bakar fosil .
Satu hal  yang penting dari jenis asap adalah AROL  sebagai singkatan dari Asap Rokok Orang Lain.  Ini adalah jenis asap yang membuat orang yang terdampak sebagai  perokok pasif (second hand smoker), walaupun dia sendiri tidak merokok).  Sementara residu dari asap rokok yang menempel di baju akan menjadikan orang lain yang tidak merokok juga bisa menjadi  thirdhand smoker.  Efek  rokok beserta asapnya pada  orang kedua (yang menerima asapnya) dan orang ketiga(yang menerima residua sap)  juga punya peluang yang sama bahkan pada beberapa literature bisa jadi akan lebih parah dari perokok aktif sendiri.
Berbagai jenis penyakit ISPA, saluran pernapasan juga menjadi  lebih mudah menyerang pada kelompok rentan. Sedangkan  factor risiko awalnya (dari kegiatan merokok) juga berpadu dengan kegiatan lain seperti  diet yang tidak seimbang, kurang aktifitas fisik, konsumsi minuman keras juga kan menjadikan penyakit seperti kanker,  kencing manis, darah tinggi dan komplikasinya seperti stroke, penyakit jantung akan berlipat-lipat banyaknya. Dampak akibat asap rokok bisa jadi terlihat lebih ‘seram’ daripada kabut asap karena zat yang ada di dalamnya ada sekitar 10.000  zat aktifnya. Termasuk di dalamnya terdapat zat-zat yang tidak ada di dalam kabut asap akibat pembakaran hutan seperti ada asam asetik (zat yang terdapatdalm pembersih lantai), hydrogen sianida ( zat dalam racun tikus), geranoil zat yang terdapat dalam pestisida, formalin (zat pengawet jenazah) dan beberapa bahan berbahaya lain.
Jadi secara singkat dapat dikatakan bahwa  dampak asap (kabut asap, polusi udara karena BBM fosil dan industry, serta asap rokok)  mempunyai dampak yang cukup besar pada masalah kesehatan.  Untuk itulah perlu juga upaya-upaya pencegahan dengan berbagai macam cara sehingga dampak asap pada kesehatan dapat ditekan serendah mungkin. Semoga.


                               




  

No comments: