Oleh : Tri Astuti Sugiyatmi
Dalam beberapa waktu terakhir ,
kabut asap masih menyelimuti beberapa wilayah di pulau Kalimanatan dan
Sumatera, Selama beberapa waktu kabut asap juga menyelimuti kota Tarakan.
Kabut asap secara umum
bersifat kabut asap bersifat musiman
(biasanya musim kemarau) karena adanya aktivitas pembakaran lahan sebagai cara
murah untuk pembukaan lahan pertanian. Walaupun di kota pulau ini tidak ada
hutan yang terbakar/ dibakar, tetapi asap tetap datang. Besar kemungkinan adalah asap kiriman yang
tertiup angina dari wilayah yang terbakar. Seperti juga diketahui bahkan kabut asap ini juga sampai menyebrang
ke negeri jiran seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.
Bencana Kabut asap membuat
kegaduhan karena membuat bencana masal,
yang juga karenanya membuat udara segar menjadi sesuatu yang mahal. Saat itu
sebagian kota di pulau Sumatera dan Kalimantan maka matahari kadang
tidak kelihatan seharian. Langit juga tidak terlihat secara jelas.
Kandungan kabut asap :
Menyitir publikasi dari Departemen pulmonology dan
Ilmu kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran dan RS Persahabatan maka disampaikan bahwa kandungan kabut asap dapat berupa
partikel dan komponen gas.
Zat-zat tersebut bisa berupa perpaduan atau campuran karbon dioksida (Co2),
air (H2O), zat yang terdifusi di udara,
zat partikulat, hidrokarbon, zat kimia organik, nitrogen oksida dan mineral.
Ribuan komponen lainnya dapat ditemukan tersendiri dalam asap. Sedangkan komposisi
asap tergantung dari banyak faktor,yaitu jenis bahan pembakar, kelembaban,
temperatur api, kondisi angina yang terjadi di daerah itu.
Tentu saja kandungan berbagai zat
tersebut akan tidak menguntungkan bagi
para kelompok rentan terutama seperti
para lansia (lanjut usia),
kelompok umur di bawah lima tahun (balita) serta kelompok yang memang
memiliki penyakit pada saluran napas
pada kondisi sebelumnya.
Akibatnya tentu seperti yang
sudah banyak beredar di media massa. Bahwa penyakit Infeksi Saluran Pernafasan
Akut (ISPA) mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Iritasi
maupun Infeksi pada kulit dan
mata juga dilaporkan. Pada beberapa media bahkan sudah menayangkan
bahwa korban jiwa sudah berjatuhan
sebanyak 9 orang jiwa. Sepanjang
musim kabut asap belum berlalu maka jumlah korban akan semakin
bertambah terus.
Dampak “Asap Lain”
Sebenarnya dampak dari asap lain selain kabut asap juga mengalami kemiripan.
Ambang polusi udara akibat bahan bakar
fosil karena kendaraan bermotor maupun asap pabrik juga tidak kalah
mengerikannya. Memang dalam hal ini biasanya hanya terjadi di daerah kota besar
yang ramai serta daerah industri. Efek
kabut karena kebakaran hutan memang lebih massif karena mengenai
daerah terdampak baik di daerah urban dan rural. Kedua efek ini sebenarnya dapat dideteksi dengan Indeks
Standar Pencemaran Udara ( ISPU). Kedua
jenis asap ini walaupun berbeda tetapi mempunyai efek kesehatan yang
mirip. Sehingga pengendaliannya dengan
cara mengintervensi penyebabnya. Bagaiman kebakaran lahar harus dipadamkan
dengan segera serta bagaimana penghematan/ pembatasan pemakaian
bahan bakar fosil .
Satu hal yang penting dari jenis asap adalah AROL sebagai singkatan dari Asap Rokok Orang
Lain. Ini adalah jenis asap yang membuat
orang yang terdampak sebagai perokok
pasif (second hand smoker), walaupun
dia sendiri tidak merokok). Sementara
residu dari asap rokok yang menempel di baju akan menjadikan orang lain yang
tidak merokok juga bisa menjadi thirdhand smoker. Efek
rokok beserta asapnya pada orang
kedua (yang menerima asapnya) dan orang ketiga(yang menerima residua sap) juga punya peluang yang sama bahkan pada
beberapa literature bisa jadi akan lebih parah dari perokok aktif sendiri.
Berbagai jenis penyakit ISPA,
saluran pernapasan juga menjadi lebih
mudah menyerang pada kelompok rentan. Sedangkan
factor risiko awalnya (dari kegiatan merokok) juga berpadu dengan
kegiatan lain seperti diet yang tidak
seimbang, kurang aktifitas fisik, konsumsi minuman keras juga kan menjadikan
penyakit seperti kanker, kencing manis,
darah tinggi dan komplikasinya seperti stroke, penyakit jantung akan
berlipat-lipat banyaknya. Dampak akibat asap rokok bisa jadi terlihat lebih
‘seram’ daripada kabut asap karena zat yang ada di dalamnya ada sekitar 10.000 zat aktifnya. Termasuk di dalamnya terdapat
zat-zat yang tidak ada di dalam kabut asap akibat pembakaran hutan seperti ada
asam asetik (zat yang terdapatdalm pembersih lantai), hydrogen sianida ( zat
dalam racun tikus), geranoil zat yang terdapat dalam pestisida, formalin (zat
pengawet jenazah) dan beberapa bahan berbahaya lain.
Jadi secara singkat dapat
dikatakan bahwa dampak asap (kabut asap,
polusi udara karena BBM fosil dan industry, serta asap rokok) mempunyai dampak yang cukup besar pada
masalah kesehatan. Untuk itulah perlu
juga upaya-upaya pencegahan dengan berbagai macam cara sehingga dampak asap
pada kesehatan dapat ditekan serendah mungkin. Semoga.
No comments:
Post a Comment