Saturday, October 8, 2016

Keajaiban padepokan seorang DKTP


Heboh tentang DKTP yang katanya bisa menggandakan atau mengadakan uang yang juga terseret kepada beberapa perkara criminal membuat penasaran. Apalagi disisi lain ada beberapa cendekiawan dan orang cerdik pandai lulusan luar negeri yang masuk dalam lingkaran terdekatnya membuat munculnya berbagai analisa bahkan asumsi terkait keajaiban dan sebangsanya.
Sah-sah saja jika ada yang percaya pada sebuah keajaiban. Memang orang –orang hebat diyakini datang dengan keajaiban. Bukan bermaksud membandingkan (karena memang sama sekali tidak sebanding) dengan geger DKTP ini, sepengetahuan saya nabi dan rasul didatangkan memang dengan sebuah mukjizat yang menjadi penanda bagi kenabian dan kerasulannya.
Tentu juga para sahabat Rasulullah yang masing mempunyai karakteristik tersendiri dimana di dalamnya ada kebijkasanaan, kejernihan hati, kelemahlembutan hati, kepandaian berpikir dll.
Sesudah Rasul terakhir dan sahabat memang ada banyak pula orang baik yang diturunkan. Tentu saja dengan membawa kehebatan dan keajaibannya sendiri. Diyakini ada para walisongo yang dengan segala kebijaksanaannya berdakwah Islam pada jamannya dengan segala sumberdaya yang dimiliki (tentu saja ilmu, kepandaian komunikasi dan tentu saja tidak lupa adanya ridho dari Sang MahaPemberi yakni Allah swt).
Sesudah gelombang itupun maka lahirlah tokoh perubahan dunia dengan keajaiban masing –masing di jamannya.Mulai dari berbagai kisah tokoh penemu pengetahuan yang ilmunya sampai sekarang dikembangkan sampai sekarang memang banyak sekali lahir tokoh perubahan di berbagai bidang.
Bila sekarang Seorang Dimas Kanjeng Taat Pribadi mengumbar kesaktian dan berbagai keajaiban antara lain menggandakan uang dalam berbagai mata uang berbagai Negara baik rupiah maupun uang dollar dll. dan ada beberapa doctor yang percayamentah=mentah terhadap kesaktian dan keajaiban tersebut. Bahkan dalam tayangan live di sebuah stasiun TV sekarang doctor tersebut minta waktu untuk menayangkan videonya dan menjelaskan kepada penonton untuk mempercayai.
Sebuah keyakinan yang cukup mengherankan bagi saya pribadi. Dia sendiri meyakini transdimensi dan membandingkan dengan fenomena galileo saat menyatakan bumi itu itu bulat dan Copernicus yang dipenjara oleh gereja saat itu yang kelihatannya berbau-bau ilmiah, tapi bagi saya itu menjadi sebuah pembodohan masal dan menjungkirbalikkan beberapa tatanan dan norma. Bahwa tidak perlu bekerja tapi cukup percaya bahwa orang bisa tiba-tiba kaya dengan menyetor mahar saja. Bahwa dunia jin akan memindahkan semua yang DKTP mau ke kantongnya menjadikan kita hanya berandai-andai untuk sesuatu yang tidak sesuai sunatullah menurutku… Mereka ,para pengikutnya percaya bahwa itu sama dengan Nabi Sulaeman yang bisa mengndalikan jin ifrit dulu. Yah kalo yang itu ada di dalam Kitab suci Alquran saya sangat setuju. Tapi menyamakan DKTP dengan Nabi Sulaeman -seperti klaim bu Marwaha Daud Ibrahim itu yang menurut saya masih debatable.
Bahwa uang, jam tangan mewah, emas dan lain-lain menjadi segalanya sehingga kita hanya kagum dengan orang yang berduitsaja/ orang kaya saja. Dan menurut saya ini menjadikan kita menjadi berpola pikir ‘material’ saja. Mendekati kapitalislah, karena di sini semua perhatian dan ketakjuban hanya pada jumlah modal dan capital saja.
Ya menurut saya bila kita hanya kagum dengan hal-hal yang hanya berbau material (uang, emas jam tangan rolex dan beberapa lainnya) maka mungkin bisa jadi itu wajar, karena fitrahnya manusia memang senang barang-barangmewah. Bagaimana tidak ?bahwa semua akan terbeli dengan uang dan emas yang ada. Itu sangat manusiawi.Tetapi kagum hanya padahal-hal itu saja dengan mengabaikan hal-hal yang lebih prinsip( value, kepribadian yang sangatbaik/ strong personality, kebaikan, kejujurandll) menurut saya menjadi sangat naïf.
Karena akhirnya kita hanya kagum pada keajaiban yang sifatnya hanya yang tangible. Walaupun menurut sang doctor itu sangat masuk akal (karena menurut beliau ilmuwan barat belajar ke Indonesia…waduh’’’waduh makin nggak make sense menurut saya.
Walaupun sekarang kasusnya yang criminal sedang heboh=hebohnya (pembunuhan beberapa santrinya) tetapi pandangan para pendukungnya juga tidak goyah, bahkan terlihat sangat percaya dengan berbagai argument termasuk ngelmu ( yang dianggap lain dengan ilmu).
Di sisi lain ada beberapa mantan santrinya / mantan muridnya sudah keluar dan berkomentar sebaliknya dari para pendukungnya .Mereka menyatakan bahwa padepokan DKTP itu melakukan penipuan, kecurangan, pembunuhan dsb. Memang yang terakhir masih dalam pembuktian dan penyelidikan polisi.
Ya sudah…semua kembali pada pandangan masing-masing. Maka sekarang keputusan ada di tangan anda… mana yang mau Anda pilih.
Saya pilih No....(by, Tri Astuti Sugiyatmi)

No comments: