Saturday, July 14, 2018

Bromo : Contoh Baik Larang Merokok di Kawasan Wisata

Bromo : Contoh Baik Larang Merokok di Kawasan Wisata
Kawasan Bromo Tengger adalah sebuah tempat wisata yang menawarkan keindahan alam yang sangat luar biasa. Ada perpaduan kawasan lautan pasir ditengah padang rumput dan ilalang. ada kawah, punggung gunung yang tidak terlalu tinggi, ada ketinggian untuk menyaksikan sun rise menyembul dan menyibak kabut tebal dari ufuk timur di Penanjakan I dimana ada gardu pandang yang juga bisa melihat puncak gunung semeru sekaligus kawasan bromonya…..
Kawasan Terbatas atau tanpa rokok di kawasan wisata selama ini masih jarang aku lihat. Rata- rata tempat wisata tidak mengatur larangan merokok. Bahkan sebagian dari pengelola jelas –jelas memajang iklan rokok sebagai sumber pendapatan, menjual rokok dan membebaskannya untuk merokok…. Ya mereka menganggap bahwa pengunjung adalah raja sehingga tidak layak bila diberi batas-batasan…. Tapi Bromo sebagai kawasan wisata dengan berani memasang larangan merokok bahkan termasuk vape…. Saluuut !!! Sayang aku nggak sempat mengambil gambar tentang larangan itu. larangan ada yang dalam bahasa Indonesia ( di tempat tangga menuju kawah) dan ada yang bahasa Inggris ( di penanjakan I). Yang lain tidak sempat memperhatikan- karena sebagai orang tropis maka aku focus untuk menghangatkan diri dengan memakai semua asesori sampai kaos tangan. Nah dengan kaos tangan maka agak sulit untuk memainkan hp termasuk memfoto-foto pemandangan asyik di depan mata…. termasuk larangan merokok tadi. Sungguh sangat kereenn… 
Menurutku Bromo sebagai kawasan wisata di ketinggian dengan suhu yang sangat dingin bisa sampai 6 -10 derajat Celcius, maka larangan merokok menjadi sangat “sesuatu”. Ya orang yang kedinginann seringkali menjadi salah satu alasan bagi sebagian untuk merokok. Tapi Bromo lain…dia menawarkan persewaan jaket bahkan selimut, menyediakan kopi panas, mie-mie panas juga berbagai makanann hangat lainnya. Sangat wajar kalau disana melihat orang krukupan sarung, baju berlapis-lapis, syal, kethu, masker, penutup muka dan lain untuk mengusir dinginnya 
Kawasan wisata lain outdoor lain aku belum melihat yang anti rokok. mereka beranggapan bahwa di ruang bebas kan tidak masalah untuk merokok toh asapnya akan terbang bebas….tidak mengganggu orang sekitarnya…. 
Memang sih sosialisasi merokok biasanya hanya jangan merook di dalam rumah. menyingkirlah dari ruang tertutup. jadi dianggap bila asapnya larinya ke ruang bebas maka menjadi boleh. … minimal the second hand smokernya nggak terkena. 
Jadi memang Bromo T-O=P B-G=T dalam hal ini. Memang tidak semua lokasi ada papan pengumunann larangan merokoknya (atau sangat mungkin aku yang kurang melihatnya) ….namun bagiku larangan di 2 tempat utama itu sudah sangat baik. Pengelola memilih jalan yang tidak popular dalam hal ini. Memilih pro anti rokok….atau tobacco control (TC)
Kawasan wisata -yang aku sering tahu- mereka justru menyediakan rokok sebagai salah satu yang dapat menjadi daya tariknya. Kawasan Bromo memang lain. … Tapi sangat masuk akal sebenarnya. Bila ada orang yang sembarangan membuang puntung rokok yang masih menyala maka akan sangat mungkin bila padang-padang rumput yang sangat indah di bukit Teletubbies, di bukit sekitar nya yang menjadi kering saat kemarau bisa dengan mudah terbakar. Ya karena kebakaran hutan akibat puntung rokok yang sembarangan dibuang beberapakali terdengar juga….
Di beberapa padang rumput yang tergelar mengelilingi padang pasir ( kawasan pasir berbisik : ingat film jadul pasir berbisik yang dibintangi Dia Sastro dan juga Tendangan dari Langit tentang pesebakbola kecil dari kawasan sana) juga kerap tertulis peringatan: kawasan mudah terbakar… Ya bisa jadi hal inilah yang mendorong pengelola untuk memeprtahankan larangan tidak merokok itu. apapun motivasinya, aku salut…
Aku melihat khusus di tempat yang ada larangannya memang mereka rata-rata patuh, walaupun ada satu dua yang melanggar. 
Aku melihat satu dua orang di penanjakan I tetap merokok dengan santainya tanpa memperhatikan larangan itu. Padahal larangan itu sedemikian jelas karena dipasang di papan yang cukup besar… Kemungkinannnya adalah dia tidak membaca, dia membaca tapi nggak ngerti artinya atau dia membaca ngerti artinya tapi nggak mau tahu…
Ya, fenomena para perokok yang nggak tahu tempat mungkin sudah sangat lazim… mereka rata-rata menjadi orang yang tidak peduli dengan aturan itu…Kerapkali mereka beralasan sudah tidak bisa menahan diri alias sudah terlalu dalam cintanya pada rokok atau kadung kecanduan. …walah..!
Kalau kawasan wisata indoor menerapkan anti rokok agak wajar karena memang akan sangat mengganggu wisatawan khususnya ibu-ibu dan anak-anak. Apalagi ruang ber-AC. Tapi kenyataan di beberapa tempat yang ada larangan merokok ada banyak ditemukan beberapa orang melipir…. alias minggir, untuk merokok sejenak….Hmmm……….
Walaupun tanpa rokok, Bromo tetap eksis. Bahkan menurutku Bromo sangatlah eksotis…. Sebuah lukisan alam ciptaan Allah swt yang masya allah….aku sarankan ini harus masuk dalam daftar destinasi travellingmu suatu waktu nanti !!!

No comments: