Tuesday, October 1, 2019

Antara Telpon Hadiah, Togel dan Pinjol


Malam ini telpon masuk ke HP. Nomor tak dikenal. Sàat diangkat suara laki-laki langsung menanyakan sekaligus menyebut nama beserta nomor Hp nya. Dia meminta klarifikasi. Setelah saya jawab benar... dia meneruskan "ibu dapat hadiah dari g***k sebesar 2 juta". Uangnya mau ditransfer atau mau dimasukkan g***y saja. Tadinya saya berniat agak iseng dan pengin tahu coba modusnya kayak apa. Karena sejak dia sebut nama unicorn di bidang transportasi itu saya sudah mulai curiga. Selain lama sudah tidak memakai jasanya, saya juga pernah dengar kasus serupa. Intinya saya mendapat hadiah. Untuk mendapatkannya bisa dengan 1 cara tadi. Lewat rekening saya atau mau dimasukkan skema fintek nya mereka. Untuk itu saya diminta menyebut kode dst...supaya mereka bisa mengakses untuk transfer tersebut. Sebelum terlalu jauh akhirnya saya bilang "sudah mas nggak usah aja hadiahnya". Dia putus kan telpon itu...
Hari ini aku iseng lihat sms atau mesenger yang masuk dan membuka satu-satu sms atau inbox yang dikirim ke nomor ku bulan Agustus dan September. Ternyata memang luar biasa penawaran baik pinjol ( pinjaman on line), penawaran produk maupun pemberitahuan mendapat hadiah dari berbagai merk, unicorn maupun nama organisasi tertentu..
Kalo penawaran produk tertentu dengan spesifikasi barang jelas mulai makanan, fashion, sampai merek spring bed, mungkin itu masih maklum. Pedagang atau pengusaha akn berusaha memasarkannya dengan berbagai cara termasuk via sms atau mesenger itu. Cukup banyak yang masuk kategori ini.
Cukup menarik saat ada tawaran Togel ( judi online) juga ada 2 yang masuk. Cuma heran aja ternyata hari gini tawaran judi masih ada terus. Aku membayangkan dari berapa ribu atau juta sms yang dia kirimkan ke nomor secara acak, mungkin ada satu dua yang merespon juga... haduuh.
Oh ya ada yang menarik yang mirip dengan kasus di awal tulisan ini juga ada yang mengatasnamakan PT L****a dengan hadiah 175 juta rupiah... aku teringat saat April lalu- persis saat hari H coblosan pilpres dan pileg- ada seorang kenalan menghubungiku. Dia merasa mendapatkan hadiah dari perusahaan apa yang tidak terlalu jelas aku tangkap karena signal telponnya jelek sehingga agak sayup-sayup aku dengar. Kenalan tersebut mau meminjam duit untuk menebus hadiah dimaksud... saat itu karena aku merasa bahwa kenalanku itu sedang masuk perangkap para penipu, maka aku panjang lebar menyampaikan kemungkinan kemungkinan yang terjadi. Tapi kenalan tadi merasa bahwa dia harus mentransfernya karena kalau tidak dia akan dilaporkan aparat. ... astaghfirullah.. sampai sejauh itu penipu itu menggiring calon mangsanya sehingga mengalami ketakutan yang luar biasa. Beberapa saat aku mencoba menggali kenapa kenalanku cukup ngotot - tentu saja menurut persepsiku- untuk tetap transfer. Aku merasa bahwa iming2 hadiah jutaan atau bahkan bernilai ratusan juta pada saat kondisi ekonomi sedang terpuruk menjadi sebuah harapan pada sebagian orang... hhh sedihnya... bahkan saat dikatakan bahwa hadiah yang katanya mobil sedang dinaikkan pesawat dan siap kirim - sesuatu yang bagiku lucu-lucuan- ternyata ditanggapi dengan sangat serius oleh kenalanku tadi...
Aku berkali2 meyakinkan kenalanku kalau itu hanya trik mereka untuk menipu tapi kenalanku tetap keukeuh...
Sampai saat ini aku tidak tega menanyakan kembali karena aku sangat yakin bahwa itu hanya ulah penipu. Aku merasa tidak tega menyatakan bahwa sikap naifnya sdh dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
Kembali pada sms yang aku lihat yang masuk dari agustus dan sept sampai hari ini ternyata juga ada sejumlah 9 yang terang2 an menawarkan pinjaman on line baik atas nama pribadi, koperasi, dana pinjaman cepat dll. Di bulan aguatus 7 kali mulai tanggal 2, 4, 9, 18 pagi, 18 siang, 22 dan 28 . September sampai hari ini sudah 2 kali yaitu tanggal 3 dan 7. Semua menawarkan kemudahan bahwa dengan KTP, kartu keluarga dan buku tabungan saja bisa mendapatlan pinjaman mulai dari 3 juta sampai dengan 300 juta. Bahkan ada yang sampai 500 juta alias setengah M... aduuh...
Mungkin ini yang juga sedang trending ya. Minjam 100 juta, dapatnya 80 juta, dan harus mengembalikan 120 juta...begitu yang aku dengar dari siaran di radio. Ini juga NgeRIBAanget judulnya. Saat ada kesempatan untuk mengeruk sebanyak banyaknya dari kesempitan pada beberapa orang. Apalagi kadang mereka menagihnya dengan cara - cara mempermalukan kliennya. Memang sih kita aja yang dituntut lebih waspada saja.kata para ahli sih sebisa mungkin melakukan pinjaman di lembaga resmi berijin, jangan sembarangan termasuk SMS atau mesenger yang masuk tanpa permisi itu. Kesimpulannya teknologi makin canggih, modus kejahatan juga semakin bervariasi. Jadi banyak -banyak membaca saja.. ( Sby, 9 September 2019)

No comments: