Saturday, August 27, 2011

Pribadi pembelajar sejati

Ada sesuatu yang menarik saat ku bergaul dengan para pemegang tingkat akademis tertinggi : para kandidat doktor, doktor, post doc atau bahkan profesor, memang sungguh sangat hebat apa-apa yang menjadi pemikirannya. visioner. Bahkan apa-apa yang tidak dipikirkan orang kebanyakan, maka beliau-beliau inilah justru menjadi inisiatornya. Seperti masalah jaminan kesehatan, mutu layanan kesehatan dan beberapa hal lagi. Tapi yang jelas bahwa orang dengan kapasitas yang sangat besar ini mesti adalah para pribadi pembelajar yang selalu haus akan pelajaran atau ilmu apa pun. Terbukti untuk suatu hal yang agak sulit maka para prof ini mau belajar dengan kami-kami yang pemula. Statistik; conversation dll. tidak ada kata malu di dalamnya... Juga untuk mengengsu ilmu akhirat juga mereka "kerso" ngaji dengan kita2. Subhanallah. Sebagian dari yang ku kenal itu memang adalah "the golden person" versiku. Betapa di tengah kesibukan yang sungguh luar biasa : menerima tamu, presentasi, mengajar, nulis jurnal dan juga urusan administrasi untuk yang sangat ribet (khusus untuk yang pegang jabatan struktural) tidak menjadikan mereka puas dengan ilmu yang ada. Maka kala ada dirasa kurang di satu sisi maka mereka tanpa ragu dan malu untuk berusaha mengerti. Bahkan mereka tidak segan2 berguru pada guru yang hanya lulusan D3 atau bahkan yang masih menjadi mahasiswa; menayakan sesuatu yang kita anggap remeh temeh; atau belajar step by step untuk urusan ketrampilan...waduh kita jadi malu nih. Kita yang masih segini-segini saja seringkali kita merasa malu untuk menanyakan sesuatu yang kita tidak tahu; belajar dari mulai yang sangat mendasar; dan bertanya untuk makin mengerti. Sering kita ditanya diam saja, menganggap bahwa kita sudah tahu semua. Padahal tidak bisa dipungkiri masih ada pertanyaan yang mengganjal di dalam hati kita... kita membunuh rasa keingintahuan kita karena takut disebut bodoh, lelet dan sejenisnya.
Jadi Salut untuk beliau-beliau. memang demikianlah seharusnya setiap kita hendaknya bisa mengambil apa-apa yang diajarkan orang lain, tanpa memandang siapa dia.

No comments: