Hari audit sistem manajemen mutu pun tiba... Sebelumnya
semua berbenah dan bersiap untuk memperbaiki catatan mutu,
mencocokkan antara prosedur mutu/instruksi kerja dan semua yang sudah
disepakati dengan kondisi yang eksisting. Semua ingin tampil menjadi yang
terbaik, minimal tidak ada temuan yang sifatnya fatal (major). Tidak ada yang
aneh dalam hal ini. mutu memang harus
diperjuangkan dan pada gilirannya untuk dipertahankan. Tapi sebagaimana
lazimnya maka mempertahankan biasanya
menjadi lebih sulit kondisinya daripada saat meraih. Dulu saat meraih, semangat
untuk "merasakan mutu" memang menjadikan rasa penasaran yang amat
sangat. Namun seringkali setelah pernah
dan tahu rasanya maka semangat seperti
pada tahap awal akan berganti dengan kejenuhan dan kebosanan. Karena bila tidak
ada inovasi, maka apapun akan menjadi sebuah rutinitas yang semakin lama akan
kehilangan rohnya.
Ya dalam hal audit mutu atau audit yang lain maka
"rohnya" adalah bahwa sistem ini selayaknya dapat memberi nilai
tambah. Nilai tambah yang dimaksud adalah ada nilai tambah spiritual...
Sehingga audit bukan sekedar rutinitas tanpa makna. Ya bagaimana audit mutu ini
semestinya makin dapat meningkatkan kemampuan untuk menelusuri (dalam dokumen, barang yang ada dan sistem
keuangan). Sehingga instrumen audit mampu telusur dapat menjadikan sebuah transparansi
alias anti corruption benaar2 bisa menjadi value yang layak untuk di share- kan. Bila "jiwa" dari sebuah proses audit
sudah terinternalisasi maka sebenarnya
audit justru akan menjadi sebuah kebutuhan person/organisasi sebagai sebuah
langkah pencegahan untuk kondisi yang lebih buruk. Ya audit adalah sebuah
sistem pencegahan. Harapannya audit
akan memberi manfaat yang cukup besar. Audit yang baik dapat menjadi sebuah
cermin dan pembelajaran. Bukan sekedar kamuflasse/ topeng yang
memperlihatkan apa-apa yang terbaik,
namun banyak hal jelek yang
disembunyikan. Oke selamat diaudit mutu dan semoga bisa menjadi sebuah pembelajaran bahwa kita akan
diaudit oleh Sang Maha Pengaudit yang
sesungguhnya kelak di kemudian hari.
No comments:
Post a Comment