Sunday, March 9, 2014

DBD Masih menjadi momok warga

Kamis, 6 Maret 2014 (Radar Tarakan)
DBD Masih Menjadi Momok WargaPasca Penegakan Diagnosis, Dinkes Lakukan PE

TARAKAN – Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Tarakan dr Hj Tri Astuti Sugiyatmi akui, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi momok bagi warga kota ini.
Karena itu, koordinasi antara rumah sakit dan Dinas Kesehatan terus ditingkatkan terkait informasi adanya pasien yang didiagnosa mengidap penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti itu.
Menurut Tri, sejauh ini pihak rumah sakit khususnya RSUD Tarakan sudah cukup update memberikan informasi apabila ada pasien DBD, sehingga Dinas Kesehatan bisa secepatnya berkoordinasi dengan Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) untuk melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) di lingkungan tempat tinggal pasien tersebut.
“Nanti dari situ, baru ditentukan apakah perlu dilakukan fogging atau tidak,” jelasnya.
Dijelaskan, ada kriteria tertentu dari hasil PE yang dilakukan untuk menentukan perlunya tindakan fogging atau tidak, sebab tidak semua kasus DBD yang terjadi harus dilakukan pengusiran nyamuk dengan asap tesebut.
Salah satu alasan yang menjadi pertimbangan adalah, resistensi nyamuk terhadap asap atau fogging, sehingga langkah tersebut akan menjadi sia-sia.
“Kalau hasil PE-nya misalnya di lingkungan tersebut memang ada penyebaran penyakit, dan di sana juga banyak nyamuk, atau lingkungan yang kurang besih dan banyak genangan air, saya rasa itu memang perlu untuk di-fogging,” ujarnya.

No comments: