Sunday, May 24, 2015

menabung listrik



Sore tadi saat   bermain bersama  anak tiba-tiba lampu meredup. Dan berikutnya sudah bisa ditebak. Mati total. Dari PLN tentu saja. Mungkin ada gangguan di kabel, gardu atau yang lain. Atau bahkan bisa jadi kehabisan BBM. Sekilas, kayaknya produksi listrik tenaga diesel membutuhkan solar yang cukup. Sehingga bila solar ‘kehabisan’maka listrik juga bisa mati. Begitu juga bila listriknya dari gas,  maka bila tekanan berkurang maka listrik juga akan byar pet.  Saya tidak tahu pati masalah yang ada, kami mengganggap kena giliran pemadaman saja. Bila giliran pemadaman biasanya sudah ada pengumuman  sebelumnya jadi tidak kaget, bahkan sudah ‘ditungguin’ kapan matinya dengan cara mempersiapkan segala sesuatunya. Kalau Ini kasusnya beda tiba-tiba mak pet!. Jadi gelaplah seluruh rumah.

Dengan sisa-sisa baterai charger yang ada kami berusaha menerangi sebagian area yang dipakai untuk kegiatan saja. Sebagian yang lain gelap gulita. Sambil harap-harap cemas semoga listrik cepat menyala kembali.  Anakku mengumpulkan beberapa senter kecil serta lampu charge yang untungnya masih nyala. Dalam kondisi listrik mati memang semua jadi serba terbatas.  Dengan lampu yang tidak seterang biasanya mau ngerjakan apa-apa pun jadi malas…..Laptop sudah menunjukkan warna merah artinya sudah juga saatnya harus dicharge.  Pasti tidak bisa buka laptop. Yang lain pun juga sudah tidak punya daya sendiri, sangat tergantung dengan kabel yang harus selalu terhubung di steker.  Untunglah masih ada sisa baterai di hp sedikit. Sehingga masih bisa mengisi waktu dengan membaca status / postingan/ bacaan di internet sedikit. Saat itupun aku sudah gelisah. Sebentar lagi mati juga nih batere. Saat itu ada power bank yang tinggal satu-satu dayanya. Ya memperpanjang sedikit waktu hidup betere. Waduuh sudah gelisah nanti kalau listriknya mati berjam-jam terus mau ngapain ya… sambil menyesali kenapa tadi nggak sempat ngecharge batere hp, laptop dll….listrik mati tanpa kerjaan yang berarti maka ibaratnya mati gaya. Apalagi kalau waktunya masih sore, belum saatnya tidur…..huft…

Aku  jadi berpikir jauh…. Ternyata listrik mati yang tiba-tiba itu adalah adalah ibarat kehidupan manusia juga. Apa jadinya bila kita lupa  batere sebelum listrik mati, maka akan gelaplah semua. Jadi  simpanan daya pada batere hasil charge pada saat listrik hidup akan berguna  pada saat tanpa listrik. Simpanann daya ini  ibarat amal yang kita kerjakan saat hidup dan akan dibawa saat menuju kematian yang akan berfungsi sebagai lampu emergensi yang akan  menerangi di alam kubur yang sejatinya sangat gelap.

 Ya memang biasanya sikap kita yang berkutat pada sesuatu yang rutin akhirnya membawa pada kesibukan yang tiada habisnya sampai akhirnya lupa ngecharge lampu mergensi dalam kasus tadi dan yang jelas sampai lupa ngecharge jiwa /rohani kita

Kasus listrik mati tiba2  memunculkan teknologi  menyimpan daya listrik untuk dipakai pada saat tidak ada cahaya. /listrik mati sekalipun. Teknologi charger adalah sebuah upaya kita untuk selalu menjaga kita punya energy disaat terjadi kemarau /paceklik panjang. Pada saat listrik masih menyala kita bisa menyimpannya di dalam sebuah power bank, lampu emergensi dll. Giliran listrik mati maka kita  tinnggal menggunakannya apa cadangan energy yang kita simpan tadi .

Jadi pelajaran yang dapat kita ambil adalah bahwa sebuah ketahanan ternyata hanya bisa dibangun pada saat kita kuat. Sebuah ketahanan  tidak bisa dibangun saat kita sudah dalam kondisi lemah dan sekarat. Maka bila seperti itu hanya tinggal menunggu waktu saja untuk rela dan ikhlas untuk ‘mati gaya’,; untuk bête; untuk  melakukan alternative lain dengan effort lebih maupun dengan risiko yang lebih besar seperti menyalakan lilin, petromax, api unggun dll.

Ya dari sini kita dididik untuk saving  (menabung). Bahwa ada hari dimana kita akan kegelapan bila tidak menabung listrik dari sekarang. Dengan analogi yang sama kita akan kegelapan di alam sana bila kita tidak menabung amal dari sekarang –yang akan menjadi penerang-di alam kubur. Ya semangat menabung untuk sebuah prediksi yang hampir pasti (listrik mati) maupun yang pasti akan terjadi (sebuah kematian). Tapi yang pertama   menabung seperlunya  dan yang kedua menabung sebanyak-banyaknya…….karena sifat keduanya berbeda dalam hal durasinya. Sementara dan selamanya….

Dan  byar ! alhamdulillah lampu cepat menyala sebelum semua habis. Kesempatan untuk berbenah ….

 

 

 

 

 

No comments: