Saturday, July 25, 2015

MENGHAPUS JELAGA


 Dering telpon di saku membuat aku bergegas mengangkatnya. Suara telpon yang putus2 menjadikan tidak jelas informasinya… Apalagi di tengah suara dari pengeras suara di bandara . Sekilas ada kata bakar-bakar. Maka informasi sepotong-sepotong membuat Tanya. Tapi ah masa, aku coba telpon balik . Apa kebakaran ? Jangan bercanda ah! Aku agak marah dengar suara di ujung telpon yang kadang suka guyon sehingga aku beranggapan ini juga bagian dari lucu-lucuan. Benar…ada musibah ini …suaranya yang serius membuatku sudah membayangkan kebakaran yang sangat hebat seperti yang aku lihat dan baca.
Membayangkannya aja sampai ngeri. Tapi Alhamdulillah ya hanya spring bed dan korden saja yang habis, yang lain masih bisa selamat…suara itu menenangkanku. Alhamdulillah….Masih diberi perlindungan di hari Jumat ketiga Ramadhan ini…
Tidak sabar ingin cepat sampai rumah, kepengin tahu bagaimana bisa terjadi kebakaran itu…paling listrik yang suka konslet. Beberapa kali aku mengganti kabel tembaga di dalam sekering. Apalagi tempatku tinggal sering bermasalah listriknya. ..
Sampai rumah sudah malam, tidak terlalu jelas kamar yang terbakar itu. Hanya kelihatan hitam-hitam. Saat aku raba sisa spring bed yang ada masih basah karena habis disiram air untuk memadamkan apinya.
Paginya baru jelas kalo separuh spring bed itu sudah terbakar habis, korden yang menutupi jendelanya juga tanpa sisa. Ada beberapa tas dan koper yang sudah leleh. Semua dinding hitam terkena jelaga. Bahkan sampai di luar kamar demikian juga.
Yang mengejutkan adalah kebakaran ini bukan karena listrik seperti dugaanku, tapi karena keisengan anak-anak kecil tetangga yang main korek api dan dilemparkan ke dalam kamar itu. Ya aku memang melihat banyak sekali pentol korek api berceceran di samping jendela. Juga di dalam kamar tadi. Bahkan ada bungkus korek api juga di depan rumah…masya allah!! Andaikan tidak cepat ketahuan api itu mungkin habis rumah tua ini..sepeti kata sepupuku yang bekerja di dinas Pemdam kebakaran DKI ; api itu kalo sudah besar sulit dikendalikan….syukurlah itu masih bisa dengan mudah dipadamkan.
Syukurlah masih diberikan perlindungan kami. Terima kasih ya Allah….akhirnya kami berusaha untuk memperbaikinya kembali. Pertama tentu mengecatnya. Ya kegiatan ini dikerjakan ramai2 untk ngabuburit sekalian.
Jelaga yang sudah menempel di dinding kamar dan ruangan terdekat dilap dengan air. Kemudian baru dilapisi dengan cat sedikit demi sedikit. Pertama masih tampak bayang-bayang kehitaman walaupun cat sudah dioleskan di atasnya. Agak pesimis untuk melihat dinding yang masih penuh noda jelaga. Tapi setelah sekian kali kita mengecat ulang di tempat yang sama, maka baru noda jelaga pelan-pelan menjadi pudar…. Setelah olesan kesekian kali setelahnya maka baru kamar itu menjadi warna baru sesuai catnya. Sprei dicuci dan disetrika ulang; debu dan kotoran yang ada di kolong disapu dan dipel; barang-barang yang ada ditata ulang, yang berguna disimpan; yang sudah out of date dibuang; atau ada barang yang masih bisa dimanfaatkan yang lain dll..dll
Ya kamar baru telah lahir, setelah kita habis-habisan mengeluarkan energy untuk memvermaknya. Sampai akhirnya di hari ke-5 pasca kebakaran kamar itupun siap ditempati kembali….Bahkan lebih nyaman rasanya….
Semoga demikian juga dengan jelaga hati yang sudah mengendap selama setahun atau bahkan bertahun-tahun yang membuat hati menjadi hitam dan semakin hitam akan pelan-pelan terhapuskan dengan puasa kita di Ramadhan ini. Ya menginjak malam-malam Ramadhan terakhir maka harapannya jelaga itu akan makin tipis dan pada saatnya akan terhapus total tergantikan dengna warna baru yang cerah…Memang warna putih yang menggantikan jelaga tidak akan hadir begitu saja tanpa effort yang cukup dari si pemilik hati. Sudah menjadi hukum alam bahwa apa-apa yang menuju ke arah kebaikan adalah menjadi sesuatu yang cukup berat untuk menjalaninya. Banyak tantangan dan godaan nya. Semoga kita senantiasa dikuatkan untuk menghadapinya dalam beberapa hari ke depan … bahkan selamanya.

No comments: