Sunday, November 4, 2018

Ayo, Habiskan Sisa Air Mineral di Botol KIta !!


#SaveAirMinum
#Airsumberkehidupan
Saat itu aku mengikuti acara seminar internasional terkait public health yang dihadiri oleh sekitar 350 an peserta dan panitia, aku melihatnya banyak sekali botol air mineral yang masih terisi air mineral bahkan ada yang masih ¾ nya.
Dengan situasi symposium internasional itu maka di setiap kursi sudah disiapkan air mineral dengan merek tertentu yang ukuran botolnya 600 ml. air mineral itu ditaruh di meja.
Aku sempat mencoba menghitung kursi yang ada terbagi menjadi 4 kolom dimana masing2 kolom terdiri dari 5 kursi. Sehingga yang masing-masing barisnya terdiri dari 20 kursi dari ujung kiri sampai ujung kanan. . Dari depan ke belakang ada 17 lajur kursi yang ada ada mejanya. Ada 2 baris lagi yang tanpa meja. Jadi total kursi yang ada mejanya sekitar 4 X 5 X 17 = 340 kursi. Ada sekitar 40 kursi lagi tanpa meja. Jadi saya perhitungkan yang ada air mineralnya sekitar 340 kursi saja.
Saat usai acara aku iseng-iseng menghitung sisa air mineral yang ada di meja salah satu lajur. Alias ada 20 kursi. Yang ada di 20 kursi itu ada 17 botol tersisa. Asumsiku yang 3 bisa jadi dibawa oleh si empunya kursi. Menurutku ini berarti orang ini menghargai air minum sisa di botol. Jadi berusaha membawa sisanya yang masih ada.
Dari 17 botol yang sisa maka :
1 botol masih utuh
5 botol habis sama sekali. -----
2 botol sisa sekitar 50 ml
2 botol sisa sekitar 200 ml
1 botol sisa sekitar 250 ml
5 botol sisa sekitar 300 ml
1 botol tersisa sekitar 400 ml
Oh ya ternyata sebagian ada yang sdh dituangkan ke gelas dan sisa di gelas sekitar 200 ml + 100 ml + 200l ml + 200 ml + 50 ml
Jadi kesimpulannya :
-jumlah orang yang menghargai air minum = 3 yang membawa pulang dan 5 yang habis (?)==8 orang (tapi bisa jadi lebih kecil, karena meja dengan air di gelas tidak dilihat apakah yang airnya di botol habis atau tidak )
Yang menyisakan air minum di botol = 11 orang; yang menyisakan air di gelas 5 orang (apakah orang yang sama / berbeda dengan yang habis air di botolnya ) ---tidak teramati
- 1 botol masih utuh
- Rata2 sisa dari 19 orang itu = 100 +400 + 250 + 1500 ml + 400 dan 750 ml sisa dari gelas = 3400 ml alias 3,4 l dari 19 orang (Yang sisa utuh 1 tidak dihitung ya).
- Bila 1 botol yang masih utuh ikut dihitung ( saat asumsi petugas pembersihan tidak teliti dan langsung di masukkan kantong sampah ) maka sisanya menjadi 4000 ml alias 4 liter PAS
- Bila ada 17 lajur dengan maka bisa jadi air sisa yang terbuang ada sekitar 4 liter X 17 = 68 liter… wow sangat banyak ya / dalam sehari
- Bila event ini 2 hari maka yang tersisa dengan sia-sia menjadi 2 kali lipatya = 68 liter X 2 hari = 136 liter
- Memang ini hanya hitungan kasar, karena menghitngnya hanya berdasarkan perkiraan. Juga samplingnya agak kurang mewakili. Namun penulis berasumsi bahwa sisa air yang terbuang jauh lebih banyak lagi. Karena ada beberapa meja lain yang tidak dihitung. Meja di luar ruang utama, di ruang panitia dll.
Mungkin air minum kemasan terkesan murah saja. Tapi bila ada yang serius menghitung wah aku yakin akan sangat besar uang yang terbuang karenanya.
Yang bijak memang yang membawa tanpa botol plastic seperti salah satu Cawapres kita yang selalu membawa minumannya di dalam botol yang ditenteng kesana kemari. Kadang kita suka merasa ribet saat membawa botol sisa minuman yang sudah tinggal sedikit. Tapi sebenarnya itu adalah upaya untuk menjaga supaya jangan ada air yang terbuang. Minimal bisa untuk menyiram tanaman bila sudah enggan untuk meminumnya.
Untuk hotel bisa jadi memilih ukuran yang lebih kecil botolnya tapi konsekuensinya jumlah botol yang disediakan pasti akan lebih banyak. HItungan ekonominya memang akan menentukan manakah yang lebih murah menyediakan dengan ukuran besar (600 ml) atau yang lebih kecil.
Sebenarnya memang menguntungkan menyediakan dengan kemasan yang lebih besar mengingat sampah plastiknya juga akan menjadi masalah lain. Mngkin memang kitanya sebagai tamu yang ‘sebaiknya’ jangan merasa malu dan ribet untuk membawa pulang sisanya. Sayang aja….#maklumemakemak ( Tri Astuti Sugiyatmi, Surabaya, 31 Oktober 2018).
Oya abaikan merknya ya....!!!

No comments: