Monday, July 22, 2019

KONVERSI UANG ROKOK


Sebenarnya semua perokok sudah tahu bahwa merokok tidak ada untungnya. Kemungkinan mendapat sakit yang lebih besar daripada bukan perokok sudah banyak buktinya. Yang kedua adalah kemungkinan sakit anggota keluarga lain -sebagai perokok pasif ( yang dapat asapnya maupun residu rokoknya)- juga pasti akan meningkat. Ingat kasus –kasus terakhir penyakit kanker paru-paru serta pneumonia balita pada perokok pasif yang kisahnya sangat mengharu biru kita. Yang ketiga adalah rumah tangga perokok pasti menjadi lebih boros daripada bukan perokok. 
Hal terakhir ini sudah pasti dengan efek yang bisa diperkirakan. Kendati demikian perokok bahkan dari kalangan miskin sekalipun tidak terlalu peduli lagi dengan hal ini. Urusan gizi anak (proten hewani : daging, ayam, telur) menduduki urusan ke sekian setelah pembelian rokok. Ya pada kalangan ini hanya padi-padian ( baca : sumber karbohidrat) saja yang bisa mengalahkan pengeluaran rokok. Mungkin sebagian menganggap bahwa tanpa padi-padian sebagai sumber tenaga maka tidak bisa hidup. sementara khusus untuk lauk pauk khususnya protein hewani - yang juga menjadi salah satu sumber gizi dan kecerdasan anak- bisa diabaikan… Maka jangan heran bila tidak ada uang untuk beli telur bagi anak tetapi bapaknya masih asyik dengan rokok di tangannya. 
Demikian juga untuk pembayaran uang iuran jaminan kesehatan, uang sekolah dan banyak lagi contohnya menjadi terabaikan. Yang keempat adalah hilangnya kesempatan untuk mempunyai barang-barang rumah tangga atau bahkan kesempatan atau peluang – yang tentu saja- berbayar. 
Memang kerugian merokok paling mudah dipahami dengan menghitung konversi uang rokok setiap harian, mingguan, bulanan atau tahunan.
Yang luar biasa saya menemukan sebuah tempelan original di kulkas di rumah. Kalau saya perhatikan stiker ini sudah ada sejak saya beli kulkas tahun 2017 saat awal tinggal di rumah ini. Bunyinya adalah : “ kamu merokok sebungkus sehari, habiskan 20 ribu. Tiga bulan saja berhenti, bisa beli baru kulkas dua pintu, deh. #STOP MEROKOK;#ROKOKHARUSMAHAL
Anehnya aku sendiri baru ngeh stiker ini saat mau membuka kulkas…he.he…parah ya !!! Aku pikir selama ini hanya kata-kata promosi dari pabrikan kulkas merk itu…
Wah inilah yang membuat aku merasa perlu membuat tulisan ini. Konversi konsumsi rokok harian atau mingguan, bulanan atau tahunan ke dalam barang rumah tangga atau kesempatan yang terlewat . 
Pabrikan kulkas merk tersebut sangat cerdas dalam membuat stiker itu. Mari kita hitung : 
Harga 20.000 rupiah untuk sebungkus sehari maka selama 3 bulan taruhlah menjadi 90 hari maka uang yang bisa dikumpulkan mencapai 90 X 20.000 = 1.800.000 itu katanya bisa dipakai beli kulkas 2 pintu ( entah tipe yang mana, dan Keluaran tahun berapa). Tapi bila pabrikan kulkas sudah bilang begitu maka saya yakin pasti ada kulkas 2 pintu seharga itu pada saat stiker itu dikeluarkan. Bisa jadi, pada tahun ini harga kulkas yang dimaksud sudah tidak ada lagi. Mungkin sudah tidak diproduksi atau sudah diproduksi tapi sudah dengan harga baru. Hal ini wajar karena memang ada inflasi rupiah kita. 
Dengan cara yang sama maka kita bisa menghitung berapa konsumsi rokok harian kita dan bisa dihitung dalam bulanan ( X 30 ) atau tahunan (X 365). Maka kita akan melihat ternyata pengeluaran rokok dalam rupiah itu tidak murah lho….. 
Bila kita ubah menjadi harga motor atau untuk uang muka rumah atau barang-barang lain yang sifatnya bisa bernilai produktif maka benefit atau keuntungannya yang didapat akan semakin besar. 
Harga motor bebek sekarang dari sebuah merk Rp. 14.650.000. Bila pengeluaran 20.000 per hari untuk rokok maka motor itu akan didapat 732,5 hari = ya sekitar 2 tahun lebih sedikit. 
Demikian juga untuk DP rumah dan seterusya maka akan ketemu berapa lama harus “menabung” dan “menahan diri” untuk tidak merokok. 
Juga untuk umroh (21,5 juta) untuk tahun 2019 mungkin perlu menabung dari sekarang. maka harus menabung sepanjang 1075 hari alias 2,9 tahun.. Bila kita berniat menghentikan rokok hari ini per Juli 2019 maka terhitung sejak hari ini maka plus minus 2, 9 tahun lagi uang akan terkumpul. Sejumlah uang tersebut kurang lebih pada Maret 2022. Yah bisa jadi nanti biaya –biaya baik umroh 3 tahun lagi sudah naik tetapi minimal sudah punya bekal awal dan tinggal menambah sedikit.
Demikian juga untuk pergi haji yang ONH nya pada ytahun 2019 ini mencapai 35,2 juta dan seterusnya. 
Bisa jadi uang rokok ini kita konversikan menjadi bukan barang konsumsi tapi barang produksi seperti mesin jahit (bagi yang minat menjahit) atau handphone (untuk yang pebisnis on line) maka barang ini akan memberikan nilai tambah untuk penghasilan. 
Memang dalam hitung-hitungan uang ke depan maka nilainya akan semakin menurun. Bisa jadi saat 2017 harga barang yang awalnya tertebus 1,8 juta itu sudah naik harganya entah berapa pada saat ini. Dan akan naik lagi saat kita baru menentukan kita berhenti merokok saat ini. Yang jelas waktu “menabung” uang rokok dan “menahan diri” untuk tidak merokok akan semakin panjang juga, karena kenaikan harganya itu. 
Semakin kita menunda untuk melakukan perubahan baik (“menabung” uang rokok dan “menahan diri” untuk tidak merokok) maka uang kita akan semakin banyak yang hilang. Untuk itu hentikan perilaku merokokmu sebelum rokok menghentikan langkah kita (TAS- Surabaya, 22 Juli 2019)

No comments: