Hari ini ada 2 grup WA yang memasukkan namaku menjadi bagiannya. Yang pertama adalah grup WA keluarga dari kakek dari ibuku yang mungkin kehadirannya dirasakan lambat dibandingkan hadirnya WA keluarga dari garis keluarga lain. Namun untuk tetap menjaga silaturrahim rasanya sih baik-baik. Daripada tidak sama sekali.ya minimal jadi pada tahu kondisi dan situasi keluarga lain, khususnya kesehatan.
Aku rasa juga bisa menjadi cara berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal dimana kita -sebagai anak-anaknya-tetap menjaga hubungan dengan teman-teman baiknya ataupun keluarga jauh lainnya.
Inilah yang disebut Kakak supaya tidak kepaten obor..istilah Jawa yang berarti obornya yang berfungsi sebagai penerang itu akan mati saat tidak ada orang yang 'memberi tahu ' sebagaj penunjuk jalan dalam hubungannya dengan silsilah keluarga.
Ya media sosial kekinian seperti what apps, fb,
Instagram, twitter, telegram dll menjadi pendukung silaturahmi keluarga yang lokasinya berjauhan. Walaupun jaraknya bisa jadi semalam atau sehari semalam bila naik kereta dan bis misalnya untuk bisa bertemu secara nyata, namun medsos 'memperpendek' jarak itu. Bahkan bisa dalam waktu yang senyatanya. Real time... dalam video call, aiaran langsung , direct message dll.
Instagram, twitter, telegram dll menjadi pendukung silaturahmi keluarga yang lokasinya berjauhan. Walaupun jaraknya bisa jadi semalam atau sehari semalam bila naik kereta dan bis misalnya untuk bisa bertemu secara nyata, namun medsos 'memperpendek' jarak itu. Bahkan bisa dalam waktu yang senyatanya. Real time... dalam video call, aiaran langsung , direct message dll.
Jadi malam hari ini, kami bisa langsung 'merasakan' atau minimal melihat pertemuan salah satu kakakku yang menyambangi anggota keluarga dari garis kakek buyut dari ibuku siang tadi. Power of social media memang luar biasa. Kareba praktis beberapa saat setelah grup terbentuk maka akhirnya sharing info dan terjadilah pertemuann itu.
Bila disatu sisi aku gembira, namun hari ini cukup menyedihkan juga. Saat aku di add di grup yang baru namun aslinya isinya orang yang pada 'pindah' karena merasa grup lama tidak nyaman lagi.
Memang seingatku ada ratusan status yang blm aku buka di grup lama sehingga saat di add grup baru hanya terbengong2 saja. Tapi lama2 baru paham apa permasalahannya.
Aku hanya melihat isi postingan yang agak aneh aja. Ya bisa jadi selisih paham atau apa lah antar anggota grup. Akhirnya aku di add di grup baru dengan tetap ada nama du grup lama. Dan lagi2 tidak terlalu jelas akupun di remove dari grup lama.
Poinku adalah bahwa media sosial adalah pedang bermata 2 tergantung dari niat dan pemanfaatannya.
Saat menghubungkan silaturrahim keluarga yang sudah lama tidak komunikasi, itu adalah positif. Saat ini bahkan semua konten positif baik pengetahuan, materi agama,pengembangan diri dari urusan mulai bangun tidur sampai tidur lagi ada dan tersedia. Itu semua positif.
Namun di saat yang sama media sosial bisa sebagai alat perundungan (buly), caci maki, serta penyebaran konten negatif lain maka ini adalah sisi lain dari media sosial.
Hal negatif ini terjadi saat medsos tidak ramah sosial. Saat atribut-atribut sosial masih melekat erat dalam hubungan sesama- yang memang secara natural benar adanya. Merasa lebih dari salah satu sisi khususnya hal hal yang terlihat (tangible) seperti kekayaan, financial dan sejenisnya.Ya atribut memang melekat pada yang punya. Sah- sah saja saat seseorang posting apapun. Toh dia posting di wallnya sendiri. Intinya juga tidak ada yang menyurub kita baca wall orang lain.
Namun akan menjadi sesuatu yang tidak ramah sosial saat kita memakai postingan itu untuk merendahkan yang lain.
Namun aku pun sadar, bisa jadi memang perasaan emosi sejenak akan membuat lupa - yang semoga juga sejenak juga- pada apa -apa yang seharusnya dijaga yaitu Perasaan dan nama baik serta kehormatan orang lain. Sebagaimana sebenarnya harapan bahwa perasaan kita yang juga berharap hal yang sama.
Semoga apapun itu, menjadi pembelajaran bagiku khususnya... dan semuanya...aamiin. wallahualam bishawab...
No comments:
Post a Comment