Thursday, January 9, 2020

Mencuri Dengar


Dalam sebuah kesempatan menunggu di sebuah tempat, terdengar ada percakapan antara seseorang yang aku identifikasi sebagai seorang atasan dan beberapa anak buahnya. Aku ada di situ karena memang sedang menunggu sebuah jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan beberapa waktu dari saat aku masuk pertama.
Saat aku masuk masih ada sekitar 40 menitan lagi untuk melaksanakan kegiatan itu. Tapi aku malas pergi-pergi lagi setelah disampaikan pilihan oleh petugas bahwa acara masih akan cukup lama.ya tadi sekitar 40 menitan kemudian dari saat itu. Bisa keluar silahkan atau menunggu di kursi yang tersedia. Aku memilih menunggu saja karena sebelumnya (sesaat sebelum masuk) sudah berjalan putar-putar mengenali situasi sekitar.
Akhirnya aku menunggu sambil membuka laptop dan ngetik2 sekedarnya.... lalu terjadilah itu... karena Bapak tadi bicaranya cukup keras aku mau nggak mau akhirnya mendengar.
Percakapan mereka cukup menarik. Eh...aku akhirnya mencuri dengar... Si anak buah menyampaikan bahwa seharusnya dari manajemen tidak boleh lagj ada 'waste' alias sampah. Katakan bahwa dari apapun sisa dari pekerjaan maka itu bisa diubah jadi duit. Ya duit... sisa-sisa kertas yang sudah tidak dipakai juga bisa jadi bubur kertas lagi... aku membayangkan mungkin makaudnya setelah dipakai bolak balik maka kertas tersebut bisa didaur ulang jadi bubur kertas.
Bahkan ekstrimnya kotoran manusiapun itu bisa duit.... pupuk atau biogas...
Wah ini cukup menarik... walaupun hanya sebatas itu aku mengikutinya. Selebihnya tanggapan si atasan yang mengiyakan pendapat anak buahnya itu... sebuah apresiasi untuk ide menarik dan out of the box dari anak buahnya. Aku 'membacanya' bahwa iklim diakuai di situ cukup bagus. Karena potongan diskusi tersebut terdengar di seluruh ruangan yang cukup luas itu . Mungkin menampung sekitar 10 pegawai debgan meja kerja dan kursinya.
Ya kadang karena situasi maka kita "terpaksa" mendengarnya. Karena sebetulmya kita bukan bagian dari pembicaraan tersebut maka bisa jadi akan masuk dalam kategori mencuri dengar. Namun dalam hal ini menurutku tergantung niatnya dan konten apa. Kebetulan ini adalah konten netral yangg positif maka aku menganggap ini dapat ceceran ilmu. Ceceran artinya mereka secara tidak sengaja sudah 'memberi' info atau katakan ilmu.
Aku teringat cerita seorang pengusaha wanita yang pernah bertemu. Beliau menceritakan bahw karena posisi duduk tempat kerjanya maka beliau seringkali mendengar percakapan antara para pegawai lain yang menghadap atasannya.suatu ketika dia mendengar ada diskusi tentang produksi yang menarik. Suatu ketika saat ada costumer membutuhkan sementara orang yang berdiakusi dengan pimpinannya tidak bisa ditemui maka dia bisa menjelaskan dengan baik. Akhirnya customer tadi tetap membeli produk perusahaannya, karena info yang disampaikan oleh si pegawI itu.
Pendeknya perusahaan menjadi untung besar.. dan tidak kehilangan customer saat sebenarnya barang yanv dicari cuatomer tidak tersedia. Tapi intinya info yang dari si pegawai tadi memang alternatif. Si pegawai mendapat apresiasi dari atasannya dan selanjutnya beliau menjadi pimpinan di situ... walUpun memang banyak peristiwa yang mengikuti akibat dari hal awal tadi.
Intinya bahwa info kadang bisa secara tidak sengaja di dapat.... namun dalam banyak kasus maka bila ini mencakup hal negatif apalagi gossip maka bisa jadi sudah masuk ke hal- hal yang tidak semestinya. Kalau kata Aa Gym dalam bahasaku adalah ; jodohnya mulut adalah telinga. Saat telinga mendengar hal buruk dan kita mengangguk-angguk maka bisa jadi sudah terhitung buruk...waduuh banyak sekali sebenarnya dari curi dengar ini.Sebaiknya tetap hati- hati Tri... aku membatin dan mengingatkan diri sendiri..

No comments: