Friday, January 3, 2020

Timbangan di Pasar Gedong Kuning


Pasar Gedong Kuning : bangunannya tidak terlampau besar. Hanya ada 1 jalan los utama. Selebihnya hanya cabang ke kanan dan ke kiri. Walaupun kecil tapi cukup lengkap. Ada ayam, daging, sayuran, buah, bumbu2, jajan pasar tradisional dan berbagai kebutuhan pangan sehari2 dan sedikit juga ada penjual baju2.
Yang menarik lantai cukup bersih. Ada hiasan sederhana dari plastik bekas air mineral yang dicat merah dan putih. juga ada loud speaker mgk untuk memberi pengumuman. Juga ada sedikit taman dan toilet di belakang pasar.
Ada foto2 kegiatan yang cukul menarik serta fasilitas parkir baik mobil, sepeda motor sampai sepeda onthel. Parkir sepeda onthel inilah yang dulu paling sering aku pakai fasilitasnya saat ke pasar.
Yang cukup menarik ada alat untuk ngecek timbangan barang yang sdh kita beli apakah cocok dengan berat yang tadi kita bayar. Wah ini bagiju sangat luar biasa. Soalnya selama ini rata2 di beberapa tempat yang sering aku temui, timbangan terkadang banyak melesetnya ( baca: lebih ringan dari yang seharuanya.contohnya beli 1 kg ternyata hanya 9 ons). Entah karena timbangannya yang rusak, tidak dilakukan peneraan ulang ataupin karena kesengajaan. Nah alat ini menurutku sih menjadikan penjual lebih berhati- hati dalam menimbang. Memang sih hal tersebut sudah seharusnya... semestinya tidaklah aneh.
Namun melihat kondisi hari ini yang sedemikian rupa ...maka hal ini mestinya menjadi pengingat bagi kita. Semestinya ada nilai kejujuran dalam sebuah transaksi jual beli .....
Bila hari ini banyak konsumen yang dirugikan karena penipuan, iming2 tanpa realisasi, mismanagement dan banyak hal lain mestinya malulah sama yang ini....
Alat pengecekan yang aku yakin harganya dipastikan cukup mahal dibanding harga 1 kg jambu kristal yang hanya 18 rb per kg atau bahkan untuk 3-6 rb per kg singkong atau ubi rambat.
Semestinya sistem yang ada ( yang dibangun dengan niat awal pencegahan dari sesuatu yang buruk ) dapat memastikan bagaimana sebuah transaksi atau apapun terjamin kebaikannya. Bila sekarang ini banyak sistem yang sudah dibangun tapi keburukan tetap terjadi ( kehancuran, kebangkrutan, kerugian konsumen dan masyarakat dll) maka yang perlu dipikir dan perhatikan. Apa yang salah?
Satu hal penting menurutku... dimana posisiku dalam hal ini. Ikut andil membangun ataukah ikut andil dalam merusak?
Jawabannya : perlu waktu sambil mencari kaca....semoga diberikan kemampuan untuk bercermin dan memperbaiki 'riasan' yang tak pantas. Aamiin yra (Surabaya, 1 Jan 2020)

No comments: