Friday, February 7, 2020

King of The King


Saat dunia diuji dengan jasad renik yang disebut sebagai virus Corona baru (2019_nCov) maka banyak hal berubah dalam waktu yang sangat singkat.
Hampir semua bidang kehidupan di banyak negara yang sudah terdampak virus ini menjadi bahasan yang cukup menarik. Sepanjang hari.
Fenomena pandemi di tengah era internet ini bisa mengulik dan mengeksplorasi semua isu dari berbagai sisi dan sudut pandang. Isu -isu yang berhubungan dengan dengan human interest selalu menarik untuk dicermati.
Ada sisi -sisi menarik dari para petugas medis dan paramedis yang mencurahkan semua waktunya di RS.
Membayangkan dan melihat bagaimana beratnya tugas mereka membuat bangga dan salut yang begitu tinggi. Tidur seadanya bahkan kadang di lantai dengan baju lengkapnya. Jam kerja yang hampir terus menerus. Kalau bahasa kita : DING DONG. Hari ini kerja. Besok Istirahat. Lusanya kerja lagi. bahkan bisa jadi putaran shift nya hanya 8 jam -an. 8 jam kerja kemudian istirahat lantas kerja lagi.
Kemungkinan besar juga walaupun katakan ada shift kosong namun tetap tidak bisa pulang juga karena statusnya yang semacam observasi juga...
Karena si petugas merawat pasien -pasien yang sebagian suspect dan sebagian sudah sudah confirm maka si petugas juga pada praktiknya mendapat perlakuan mirip dengan si sakit yang dirawatnya jika berhubungan dengan orang dari luar rumah sakit. Mereka juga juga tidak boleh kontak erat dengan keluarganya. Walaupun sama2 di kota Wuhan - sebagai asal virus ini - tetapi RS yang menjadi pusat perawatan tetap berpotensi menjadi sumber. Buktinya ada beberapa petugas kesehatan walaupun sudah memakai APD (alat pelindung diri) seperti masker N-95 beserta baju astronotnya namun masih tertular. . KOndisi badan yang dipaksa terus menerus menangani pasien dengan tingkat stress yang cukup tinggi membuat mereka juga pada akhirnya tertular jga. Beberapa dokter yang merawat bahkan sudah meninggal
Sebuah video yang beredar yaitu seorang perawat yang melakukan peluk jauh sungguh sangat menyentuh... bagaimana si perawat juga tidak bisa berinteraksi sentuhan langsung dengan suami dan anaknya. Ini mirip dengan orang yang dari Wuhan dan datang ke tempat lain... dan orang dari Wuhan akan diobservasi sampai 14 hari lamanya untuk memastikan apakah dia terinfeksi atau tidak dan tidak boleh berkontak dengan yang lan.
Aku ingin menggambarkan bahwa risiko petugas kesehatan di manapun bisa jadi lebih besar untuk terkena infeksi dari pada bukan petugas. Sementara orang dari Cina daratan khususnya Wuhan dianggap menjadi sumber penularan bila bergerak ke wilayah lain. Jadi petugas medis di Wuhan kemungkinan tertularnya lebih tinggi daripada orang biasa walaupun sama2 di kota sumber virus baru ini.
Itulah sebenarnya kenapa juga anak kecil sebaiknya tidak menjenguk orang sakit di RS. Logikanya kuman yang ada di RS bisa jadi lebih "tahes" atau katakan lebih nakal daripada yang di luar RS. Ya ibaratnya nyamuk yang sering kena semprot insektisida ( tapi kurang adekuat) lama2 bisa kebal juga. Resisten. Demikian juga kuman TB, misalnya yang sudah terkena obat TB tapi kurang pas dosis atau paduannya maka juga bisa resisten. Bisa jadi kuman yang beredar yang sudah mendapat gempuran obat namuan tidak sampai mata malah akan bisa lebih bisa eksis... Entah kalau virus apakah ada yang seperti itu atau tidak. Bila memang ada maka ini aku sebut king of the king dari virus... he..he ini istilahku aja ya. jangan dianggap serius.
Jadi aku bayangkan para petugas medis itulah yang akan diobservasi atau bahkan dikarantina sampai nanti kasus pasien terakhir virus Corona. Atau mungkin juga setelah dinyatakan ada obatnya atau vaksinnya.
Harapku mereka semua tetap sehat sehingga tetap bisa merawat dan pada akhirnya dapat berkumpul dengan keluarganya kembali dalam kondisi sehat....

No comments: