Hari ada yang berbeda di lampu merah bawah Mayangkara, Wonokromo. Depan RSI Ahmad Yani. ... Ada pengumuman dengan bahasa Jawa dialek Suroboyoan dari arah lampu merah . Aku perhatikan ada 2 speaker kecil dengan arah yang berbeda yang nangkring di atas lampu lalu lintas. "Ayo, jogo Suroboyo .." sekilas begitu. Karena lampu kembali hijau aku nggak mendengar penuh. Aku mengecilkan radio Sekilas terdengar lagi ... in bahasa jadi ...jangan buang sampah sembarangan...
Aku belum lewat lagi. Tapi sangat mungkin itu pesan yang akan diulang-ulang dalam jeda waktu tertentu. Selama ini aku ingat_ ingat lagi, kayaknya nggak pernah ada yang beginian di sini. Atau mungkin aku yang kurang perhatian.
Aku pernah mendengar beginian di Hanoi, Vietnam. Saat aku dibonceng motor oleh temanku yang asli sana, ditengah situasi lalu lintas yang sangat padat dan semrawut- saat itu tapi ya, sekitar 2013 an- maka biasanya akan terdengar halo- halo begitu plus musik.. tentu aku juga nggak tahu apa artinya. Tapi ya hanya nebak juga kalo itu adalah pesan-pesan atau informasi yang dianggap perlu untuk disampaikan ke masyarakat pengguna jalan. Sebagai pengingat lah.
Memang sebagai makhluk kita punya sifat cenderung pelupa. Sehingga terkadang perlu diingatkan. Tapi melupakan sesuatu juga tidak selalu buruk sih. Banyak hal yang tidak penting kadang memang harus dilupakan. Kalau semua harus diingat maka akan memenuhi memori. Bisa memori di perangkat komputer atau bahkan memori di pikiran manusia. Walaupun sebetulnya memori manusia kapasitasnya sangat besar. Namun mekanisme lupa juga menguntungkan supaya tidak terlalu stress dengan apa- apa yang bisa membebani pikiran.
Sehingga muncul cara dan metode untuk mengingatkan. Dengan suara seperti tadi secara periodik. Atau dengan gambar dalam banner, poster, spanduk dan lain2.
Sekarang muncul juga iklan layanan kesehatan dalam bentuk video, vlog, bahkan tiktok... ya kalau sekarang yang tepat ya cuci tangan sebagai salah satu pencegahan serangan virus Corona atau flu -fluan yang lain. Bisa juga pesan jaga lingkungan seperti tadi buanglah sampah dke tempatnya - lah, atau jangan buang ke sungai karena ancaman banjir akibat sampah tersumbat di saluran air masih sering terjadi. Atau jauhi rokok karena semua penyakit pernafasan akan mudah memburuk jika merokok menjadi salah satu kebiasaan. Termasuk Corona tentu saja...
Ya semua itu adalah sebagai cara untuk mengingatkan kita dengan pesan yang diulang-ulang. Harapannya pada tahap pertama kita akan membaca atau mendengar, kemudian menjadi mengerti dengan menterjemahkan ... bahasa Suroboyoan ke bahasa harian kita, kemudian mempelajarinya, dan pada akhirnya akan memahami dan akhirnya mengamalkan. Ini sih nyontek 5T nya pada acara jelajah Al Quran Suara Muslim Surabaya.. acara yang tadi sempat aku kecilkan volumenya saat mendengar hal baru ini. 5 T ini sebuah singkatan dari Tilawah, Terjemah ,Tadzabur, Terpahamkan dan Teramalkan ( CMIIW). Ada ustadz yang mèmbuat dan mempopulerkan 5 T ini tapi aku lupa.
Ya pada intinya tahap awal memang harus sering " membaca" dulu. ( artinya bisa dari suara, tulisan, iklan dll).... membaca bisa berarti secara leksikal dan langsung dengan indra mata kita, atau kegiatan mendengar yang bisa diartikan dengan "membaca" dengan cara lain. Jadi alat2 indra yang akan menjadi perantara masuknya informasi dari luar yang akan diolah oleh otak kita sebagai pusat segala kegiatan manusia.
Menurutku tujuan pengingat tidak pernah menjadi sesuai yang diharapkan saat urutan tersebut hanya berhenti sampai tahap pertama dan hanya sekali saja. Tanpa mengikuti alur tahap berikutnya, maka selanjutnya akan lupa. Istilahnya masuk telinga kiri dan keluar telinga kanan.
Makanya ulangan - ulangan dari hal - hal yang sama tetap diperlukan... diharapkan pada bacaan ke berapa maka akan diteruskan menjadi T dan T berikutnya... pada endingnya diharapkan : done atau bahkan Well done.
Jadi memang guru dan orangtua juga seringkali akan mengulang - ulangi apa - apa yang secara prinsip harus disampaikan.
Pada hari ini aku juga jadi ingat saat kecil sering mengaji ke arah kanan rumah ( arah utara rumah) maupun ke arah kiri sat menghadap jalan raya atau selatan rumah. Beberapa hari lalu Bapak Muslih Sahlan, salah satu guruku dalam mengaji dan mengulang berbagai petuah hidup dan agama dan hari ini Bapak Maksum,
Suami dari Bu Mardhiyah rumah tempat mengulang-ulangi Alif Ba Ta... sudah dipanggil Allah swt. Demikian juga guru di SMP Bapak Ratim yang memberi pelajaran dan pengajaran mengulang2 masalah Geografi juga dipanggil allah swt hari kemarin.
Suami dari Bu Mardhiyah rumah tempat mengulang-ulangi Alif Ba Ta... sudah dipanggil Allah swt. Demikian juga guru di SMP Bapak Ratim yang memberi pelajaran dan pengajaran mengulang2 masalah Geografi juga dipanggil allah swt hari kemarin.
Hari ini menjadi cukup spesial aku mengingatnya karena beberapa hari lalu aku dikirimi foto jadul jaman kecil dari keluarga Bapak Maksum saat ramai - ramai dengan teman-teman sedang mengaji Alif Ba Ta di rumah beliau.
Terima kasih para guru -guruku yang selalu mengingatkan kami untuk urusan kebaikan...
Semoga Almarhum semua diberikan tempat terbaik di sisi Allah swt. Aamiin yra.
No comments:
Post a Comment