Thursday, May 28, 2020

Antara Masker dan Rokok Saat Pandemi.



"⁹Pak kok nggak pakai masker?" Aku menanyakan saat seorang Bapak setengah tua yang saat itu memarkir kendaraan yang keluar masuk ke areal itu asyik merokok dan tanpa masker saat sutuasi seperti ini.
"Ini pak dipakai maskernya. Punya masker apa nggak ?"
" Ada juga sih, tapi kalau sedang merokok ya nggak bisa pakai masker, bu, " dia menjawab tanpa merasa bersalah.
Aku 'ceramah' sebentar tentang corona dan penyakitnya, tapi cuma dijawab dengan senyum - senyum aja. Hhh..
Dalam beberapa kesempatan setelah pandemik ini ternyata masih menemui beberapa bapak- bapak yang jarinya masih menjepit rokok.
Bahayanya Covid -19 malah nggak ada di pikiran mereka mungkin. Buktinya mereka malah asyik merokok yang asapnya keluar masuk saluraan napas - tempat dimana Corona paling banyak menyerang organ ini.
Rokok dan Covid-19 ada hubungannya. Sama2 di saluran napas. Sebagian meyakini pengaruh positif, sebagian meyakini pengaruh negatif.
Sampai ada sebuah keluarga yang merokok bersama2 di rumahnya. Mereka berkeyakinan kalau merokok bisa menghindarkan dari covid-19. Waduuh... mereka mungkin hanya mengambil informasi yang dianggap 'menguntungkan' bagi mereka. Kemungkinan memang akan banyak yang berpikiran demikian. Entah karena ketidaktahuan, atau karena cuek bebek dengan apapun tentang covid alias karena ignorant tidak mau tahu dan tidak peduli. Satu hal bisa jadi dia tahu tentang bahaya rokok tapi memang sengaja karena percaya bahwa rokok punya efwk mencegah.
Yang sudah banyak dibahas dan diyakini bahwa merokok akan memberi pengaruh atau mempermudah pada terjadinya covid 19. Namun seperti yang lazimnya, dalam banyak hal "baik" memang lebih sulit untuk dipromosikan.
Menurut banyak ilmu baru katanya reseptor corona ada di saluran napas tempat lalu lintas asap dan racun rokok. Sementara asap akan makin membuat saluran napas daya tahannya makin buruk. Corona yang datang akan semakin mudah "temangsang" di saluran napas itu karena ada partnernya di sana, reseptor ACE2.
Bagi bapak tadi ada banyak kemungkinan sih kenapa masih merokok padahal pandemi ? kenapa tidak pakai masker padahal pandemi?
Bisa jadi yang paling abai tentang masker adalah perokok. He..he.. namanya dugaan boleh kan.
Oya satu hal dengan merokok yang dijepit tangan maka peluang tangan ngusap atau terkena area mata, hidung dan mulut juga lebih besar. Ketiga hal ini port d'entry terbesar dari droplet yang mengandung dari Corona.
Oya ini mau hari anti tembakau sedunia jadi yuk ambil momentum wabah ini sebagai saat yang pas berhenti merokok. Apalagi baru aja bulan ramadhan. Covid 19 dan ramadhan adalah double momentum untuk stop rokok.

No comments: