Mendapat kiriman berita menyedihkan sore ini. Dua orang residen peserta program dokter spesialis ( PPDS) dijambret di dekat RS dr. Soetomo, Surabaya. Juga ada penjambretan pada perawat yang mengakibatkan korbannya dilarikan ke IRD (instalasi rawat darurat).
Beberapa waktu lalu di kota Tarakan tercinta teman menceritakan baru saja kehilangan barang berharga karena dicuri malam harinya, walaupun pada akhirnya ketemu karena pencuri ketakutan saat ketahuan tetangganya.
Akhir-akhir ini berita seperti ini marak sekali. Setidaknya ada juga kiriman video juga penjambretan di sekitar minimarket dan bank yang terrejam pada kamera CCTV.
Dari banyak kejadian itu ada benang merahnya, bahwa ada persoalan tindakan kejahatan yang otomatis melawan hukum (kriminalitas) yang makin meningkat.
Apakah ada hubungannya dengan kesulitan ekonomi pada pandemi korona ini? Bisa jadi, karena hidup semakin sulit, akhirnya mereka nekat melakukan tindak kejahatan itu untuk memenuhi kebutuhannya.
Apakah ada hubungannya dengan pelepasan napi belum lama ini ? Bisa jadi, karena beberapa napi yang berhasil ditangkap ternyata memang "alumni" penjara sebelumnya.
Kebijakan pelepasan napi dengan alasan kemanusiaan untuk menghindari kemungkinan tertularnya Covid 19 sudah diambil. Dengan alasan ekaplisit bahwa kapasitas penjara tidak sebanding dengan napi yang ada menyebabkan kebijakan ini diambil. Sebenarnya bila boleh mundur ke belakang maka pelepasan napi harusnya dengan persyaratan yang ketat seperti:
1) Napi yang sudah menjalani hukuman yang cukup adekuat secara waktu
2) Napi menunjukkan perilaku baik saat si penjara
3) Bersedia menerima hukuman yang lebih berat saat tertangkap kembali.
1) Napi yang sudah menjalani hukuman yang cukup adekuat secara waktu
2) Napi menunjukkan perilaku baik saat si penjara
3) Bersedia menerima hukuman yang lebih berat saat tertangkap kembali.
He..he ini sih andai- andai aku aja sebagai orang awam terhadap hal hukum. Tapi bila pandemi memanjang maka bisa menjadi persyaratan tambahan... lagi- lagi hanya berandai- andai saja ya Rek...
Kembali ke napi, ternyata kondisi diluar penjara juga rupanya tidaklah lebih mudah. Kebiasaan di penjara yang " tinggal makan" tanpa berpikir bagaimana menyediakan bahan mentah dan proses mengolahnya, menyebabkan mereka seolah buntu saat sudah diluar penjara dengan berbagai kesulitan ekonomi yang menjeratnya.
Akibatnya mereka dengan mudah kembali terjun dalam dunia yang bisa jadi yang pernah mengantarnya di dalam penjara dulunya.
Ada banyak kenungkinan tafsir dalam hal ini. Ataukah si napi merasa bahwa penjara lebih nyaman daripada di luar sehingga mencari cara untuk bisa kembali ke penjara.
Ada banyak kenungkinan tafsir dalam hal ini. Ataukah si napi merasa bahwa penjara lebih nyaman daripada di luar sehingga mencari cara untuk bisa kembali ke penjara.
Akan ada banyak sekali kemungkinan tafsir kenapa kriminalitas meningkat pesat akhir - akhir ini. Namun menurutku yang paling mendekati adalah adanya kesulitan ekonomi.
Saat orang baik- baik di luar penjara banyak yang mendapat pemotongan gaji, penundaan bonus, PHK dari pekerjaannya maka dhuafa sebagai imbas corona meningkat tajam. Pelepasan napi hanya memakai alasan corona memang bisa jadi masuk akal si satu sisi, tapi menjadi sangat membahayakan tanpa persiapan yang baik.
Saat sekarang sudah terlanjur terjadi maka satu - satunya pilihan adalah kita sebagai target mereka saja yang meningkatkan kewaspadaan.
1) Pastikan pintu dan jendela rumah anda dalam keadaan terkunci sesaat sebelum tidur atau mau keluar rumah.
2) Pastikan jendela dan pintu mobil terkunci sesaat setelah keluar dari mobil.
3) Jangan secara demonstratif terlihat mencangklong tas atau menenteng hp saat di tempat terbuka.
4) Bila mau ke ATM pilih yang di tempat ramai dan sekaligus waspada dengan orang di sekitar anda saat di dalam bilik ATM.
5) Jangan mengenakan perhiasan yang menyolok saat keluar rumah
1) Pastikan pintu dan jendela rumah anda dalam keadaan terkunci sesaat sebelum tidur atau mau keluar rumah.
2) Pastikan jendela dan pintu mobil terkunci sesaat setelah keluar dari mobil.
3) Jangan secara demonstratif terlihat mencangklong tas atau menenteng hp saat di tempat terbuka.
4) Bila mau ke ATM pilih yang di tempat ramai dan sekaligus waspada dengan orang di sekitar anda saat di dalam bilik ATM.
5) Jangan mengenakan perhiasan yang menyolok saat keluar rumah
Terakhir tentu saja banyak berdoa saja dan bersedekah - sebagai rumus generik - dalam menghadapi kesulitan apapun. Semoga teman- teman semua dijauhkan dari para pelaku kejahatan.
Aamiin yra
No comments:
Post a Comment