Friday, May 15, 2020

"Mbobok Celengan" Saat Corona


Selain problem kesehatan, saat pandemi seperti sekarang ini, maka problem ekonomi menyusul di belakangnya.
Social atau physical distancing memaksa semua dikerjakan dari "jauh". Bekerja, belajar dan ibadah dari rumah.
Akibat lanjutan dari matinya ekonomi secara maķro adalah banyak perusahaan yang akhirnya gulung tikar dan akibat ikutannya "harus"mem-PHK tenaga kerjanya.
Imbas PHK dan yang lain akhirnya banyak orang nggak kerja dan penghasilannya menurun drastis. Banyak orang dan keluarga menjadi kesukitan memenuhi kebutuhan hariannya. Bahkan bukan hanya pekerjaan seperti security, pedagang kecil, ojol, tukang becak, dll tetapi juga sekelas artis yang pekerjaannya tergantung dari job yang masuk.
Kelihatannya saat- saat ini banyak yang harus "mbobok celengan". Dulu saat kecil - jaman jadul- hampir semua anak- anak kecil punya celengan yang terbuat dari tanah liat yang dibakar. Dengan bentuk macam ada ayam jago, gajah, dan bentuk "gogok" - tempat minum seperti ceret dan lain- lain.
Aku- kalo punya uang receh- maka klunting !..terdengar benturan antara uang dengan permukaan celengan dari tanah liat itu. Pada saatnya seperti mau lebaran maka celengan itu akan dibobok dan diambil uangnya untuk beli- beli apa yang diinginkan. Ya memang biasanya hanya sebagai biaya tambahan aja, bukan yang utama. Tapi lumayan lah cukup membantu meringankan.
Saat pandemi seperti ini maka "mbobok celengan" tapi punya sendiri lho ya menjadi alternatif untuk ikut membantu biaya sehari- hari. Karena katanya memang "cash is a king". Banyaknya aset tapi yang tidak liquid dalam kondisi seperti ini memang memungkinkan untuk ikut merasakan kesulitan keuangan juga. Artinya juga bisa jadi kesulitan untuk biaya konsumsi harian.
Ternyata celengan punya fungsi penting jaga- jaga saat terjadi defisit di sana-sini. Yang tidak punya celengan juga agak susah. Apalagi bila ditambah dengan hutang riba yang berlipat- lipat nambahnya dari utang aslinya. Ini kelihatannya yang paling susah.
Sudah banyak cerita tentang hal ini baik yang menimpa pekerja biasa dan pekerja hiburan yang biasanya berlimpah ruah pada saat hari biasa. Tapi ya itu lagi- lagi bila tidak punya celengan maka bisa sama susahnya sama yang pekerja harian lainnya.
Aku jadi mikir- mikir bila celengan penting di dunia maka kelihatannya di next life alias di alam setelah mati maka celengan menjadi penting juga. Khususnya kalo ada defisit- defisit pahala alias lebih banyak dosanya. he..he ngeri juga ya..
Pahala bisa berkurang saat kita melakukan kedzaliman pada yang lain maka pahala kita bisa berpindah ke mereka sementara dosanya kita yang makin bertambah.( CMIIW).
Bagusnya sih tabungan pahala ada. Sementara berusaha untuk tidak menambah dosa lagi.
Mumpung Ramadhan, mari nambah- nambah pahala dengan berpikir dan bertindak yang baik.
Rika Ismayati, Muttaqien Jogjakarta and 5 others
1 Comment
Like
Comment
Share

No comments: